KUMPULAN KTI KEBIDANAN DAN KTI KEPERAWATAN

Bagi mahasiswi kebidanan dan keperawatan yang membutuhkan contoh KTI Kebidanan dan keperawatan sebagai rujukan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah bisa mendapatkannya di blog ini mulai dari BAB I, II, III, IV, V, Daftar Pustaka, Kuesioner, Abstrak dan Lampiran. Tersedia lebih 800 contoh kti kebidanan dan keperawatan. : DAFTAR KTI KEBIDANAN dan KTI KEPERAWATAN

Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Pada Balita

Minggu, 08 Juli 2012


1.    Pengertian Imunisasi

Imunisasi adalah suatu usaha memberikan kekebalan tubuh bayi dan anak terhadap penyakitertentu, sedangkan vaksin adalah kuman atau racun kuman yang dimasukkan  kedalam  tubuh  bayi/anak  yang  disebut  antigen.  (Depkes,  1993  :  47).
Imunisasi ialah tindakan untuk memberikan perlindungan (kekebalan) di dalam tubuh bayi dan anak. (Andi Utama).
Imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan  memasukkan  vaksin  kedalam  tubuh  agar  tubuh  membuat  zat  anti  untuk mencegah terhadap penyakit tertentu. Sedangkan yang dimaksud vaksin adalah bahan yang dipakai untuk merangsang pembentuk zat anti yang dimasukkan kedalam tubuh melalui mulut seperti vaksin polio. (A. Azis, 2005).

  
2.    Tujuan Imunisasi

Tujuan diberikannya imunisasi adalah diharapkan anak menjadi kebal terhadap penyakit sehingga dapat menurunkan angka morbiditas dan mortalitas serta dapat mengurangi kecacatan akibat penyakit tertentu. (A. Azis, 2005).



3.    Manfaat Imunisasi

Usia anak-anak  rawamerupakamasa rawan  terseranpenyakit  karena daya tahan tubuhnya belum kuat. Dengan pemberian imunisasi dasar secara lengkap, terjadinya penyakit terhadap bayi dapat dihindari. Adapun manfaat imunisasi antara lain 

            a Dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian.

b Upaya pencegahan yang sangat efektif terhadap timbulnya penyakit.

c Untuk mencegah terjadinya penyakit tertentu pada diri seseorang atau sekelompok masyarakat.
d.   Mencegah kecacatan atau kematian bayi.


e.   Dapat meningkatkan derajat kesehatan untuk menciptakan bangsa yang kuat dan berakal budi untuk melanjutkan pembangunan negara.



4.    Jenis Imunisasi

Secara umum imunisasi dapat dibedakan menjadi 2 (dua) macam :

a) Imunisasi Akt if

Imunisasi aktif adalah pemberian kuman atau racun yang sudah dilemahkan atau dimatikan dengan tujuan merangsang tubuh memproduksi antibodi sendiri, contohnya adalah imunisasi polio dan campak. (Conan )

Imunisasi aktif merupakan pemberian zat sebagai antigen yang diharapkan akan terjadi suatu proses infeksi buatan sehingga tubuh mengalami reaksi imunologi spesifik yang akan menghasilkan respon seluler dan humoral serta dihasilkannya sel memori, sehingga apabila benar benar terjadi infeksi maka tubuh secara cepat dapat merespon. Dalam imunisasi aktif terdapat empat macam kandungan dalam setiap vaksinnya antara lain :
1)  Antigen merupakan bagian dari vaksin yang berfungsi sebagai zat atau mikroba guna terjadinya semacam infeksi buatan dapat merupakan polisakarida, toksoid atau virus dilemahkan atau bakteri dimatikan.
2)  Pelarut dapat berupa air steril atau juga berupa cairan kultur jaringan.

3)  Preservatif, stabilizer dan antibiotika yang berguna untuk menghindari tumbuhnya mikroba dan sekaligus untuk stabilisasi antigen.
4)  Adjuvan yang terdiri dari garam aluminium yang berfungsi untumeningkatkan imunogenitas antigen. (A. Azis, 2005).


b) Imunisasi Pasif

Imunisasi pasif adalah penyuntikkan sejumlah antibodi, sehingga kadar antibodi dalam tubuh meningkat. Contohnya adalah penyuntikkan ATS (Anti Tetanus Serum) pada orang yang mengalami kecelakaan. Contoh lain adalah yang terdapat pada bayi baru lahir dimana bayi tersebut menerima berbagai jenis antibodi terhadap campak. (Conan, www. index. php. htm. com. co. id. 2004).
Imunisasi pasif merupakan pemberian imunoglobulin, yaitu suatu zat yang dihasilkan melalui proses infeksi yang dapat berasal dari plasma manusia atau binatang yang digunakan untuk mengatasi mikroba yang diduga sudah masuk dalam tubuh yang terinfeksi. (A. Aziz, 2005).



5.    Macam macam Imunisasi

a) Imunisasi BCG (Bacillus Calmette Guerin)

Vaksin BCG mengandung kuman TBC yang masih hidup tetapi sudah dilemahkan. Vaksin ini ditemukan oleh dokter Albert Calmette dan seorang peneliti yang bernama Cameli Guerin pada tanggal 04 April 1927. Penelitian untuk menemukan vaksin BCG dimulai sejak tahun 1906, ketika Guerin menemukan bahwa ketahanan terhadap  penyakit  TBC  berkaitan dengan Virus  Tuberclebacillyang  hidup  didalam darah.  Pemberian  imunisasi  BCG  bertujuauntuk  menimbulkakekebalaaktif terhadap penyakit tuberkulosis (TBC). Pemberian imunisasi BCG diberikan hanya sekali sebelum bayi berumur 2 bulan.
b) Imunisasi DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus)

Imunisasi DPT  diberikan kepada  bayi  yang  bertujuan untuk  memberikan kekebalan aktif dalam waktu yang bersamaan terhadap penyakit difteri, pertusis (batuk


rejan), tetanus. Di Indonesia, imunisasi terhadap 3 jenis penyakit tersebut dipasarkan dalam 3 jenis kemasan, yaitu : dalam bentuk kemasan tunggal khusus bagi tetanus, dalam bentuk kombinasi DT (Difteri dan Tetanus), dan dalam bentuk kombinasi DPT (dikenal sebagai vaksin tripel). Imunisasi DPT ini biasanya diberikan sebanyak 3 kali yaitu : DPT 1, DPT 2, dan DPT 3.
c) Imunisasi Polio

Imunisasi Polio diberikan untuk mendapatkan kekebalan terhadap penyakit polliomietitis. Vaksin polio memberikan kekebalan hingga 90% terhadap serangan penyakit polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan. Imunisasi polio diberikan dengan
2 cara, yaitu: melalui suntikan (inaevantet poliomyelitis vaccine) dan melalui mulut (oral poliomyelitis vaccine).
d) Imunisasi Campak

Imunisas Campak    diberika untuk    mendapatka kekebala terhadap penyakiCampak secara aktif. Vaksin Campamengandung  virus hidup  yang telah dilemahkan. IDAI merekomendasikan pemberian imunisasi Campak pertama pada usia lebih  dini  6-9  bulan.  Penentuausia  9  bulauntuk  suntikan  Campak  pertama berdasarkan pertimbangan bahwa pada usia tersebuantibodi bayi yang berasal dari ibunya sudah semakin menurun sehingga bayi membutuhkan antibodi tambahan lewat imunisasi.
e) Imunisasi Hepatitis

Tahun 1991, EPI (Expanded Program on Imunizationmenetapkan target untuk memasukkan vaksin Hepatitis B kedalam program imunisasi nasional. Pemberian imunisasi Hepatitis ini bertujuan untuk mendapatkan kekebalan aktif terhadap penyakit Hepatitis B atau dikenal dalam istilah sehari-hari yaitu penyakit lever. Jenis imunisasi indapat dikembangkan setelah diteliti bahwa virus Hepatitis B mempunyai kaitan dengan terjadinya penyakit lever. Vaksin terbuat dari bagian virus Hepatits B yang dinamakan HbsAG, yang dapat menimbulkan kekebalan tetapi tidak menimbulkan penyakit. Imunisasi  Hepatitis  ini  diberikan  sebanyak  3  kali  yaitu  Hepatits  B1,  Hepatits  B2, Hepatits B3.
Kunjungi : Download KTI Kebidanan dan Keperawatan No 441