KUMPULAN KTI KEBIDANAN DAN KTI KEPERAWATAN

Bagi mahasiswi kebidanan dan keperawatan yang membutuhkan contoh KTI Kebidanan dan keperawatan sebagai rujukan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah bisa mendapatkannya di blog ini mulai dari BAB I, II, III, IV, V, Daftar Pustaka, Kuesioner, Abstrak dan Lampiran. Tersedia lebih 800 contoh kti kebidanan dan keperawatan. : DAFTAR KTI KEBIDANAN dan KTI KEPERAWATAN

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN VITAMIN A PADA BALITA

Senin, 07 Oktober 2013



2.1      Defenisi Vitamin A
Vitamin adalah suatu zat gizi yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah-jumlah tertentu dan harus didatangkan dari luar, karena tidak disintesa didalam tubuh.
Vitamin A adalah salah satu zat gizi yang larut dalam lemak dan disimpan dalam hati, tidak dapat dibuat oleh tubuh sehingga harus dipenuhi dari luar. (essensial), berfungsi untuk penglihatan, pertumbuhan dan peningkatan daya tahan tubuh terhadap penyakit.(Almatsier, 2009).
2.2.1        Fungsi Vitamin A
Fungsi vitamin A dalam tubuh mencakup 3 golongan besar yaitu :
a.       Fungsi vitamin A dalam proses melihat
Pada proses ini vitamin A berperan sebagai retinol (retinene) yang merupakan komponen zat penglihatan terhadap Rhodopsin, Rhodopsin merupakan zat yang dapat menerima rangsangan cahaya dan mengubah energi cahaya menjadi energi biolistik yang merangsang indra penglihatan. (Ahmad Djaeni, 2009).
b.      Fungsi vitamin A dalam metabolisme
Fungsi ini erat kaitannya dengan metabolisme protein dimana sistesa protein dalam tubuh memerlukan vitamin A. Sehingga vitamin A ini memiliki peran penting dalam pertumbuhan yang sangat pesat, disamping itu vitamin A berperan dalam mengatur permeabilitas membrana sel maupun sub organel selular, sehingga vitamin A dapat mengatur konsentrasi zat-zat gizi didalam sel yang diperlukan untuk metabolisme sel vitamin A juga berperan penting pada pertumbuhan gizi karena ameloplast yang membentuk email sangat dipengaruhi oleh vitamin A, deretan ameloplast yang mengireduksi sel-sel odontoblast untuk membuat dentin.


c.       Fungsi Vitamin A Dalam Proses Reproduksi
Pada fungsi ini vitamin A berfungsi menghindari terjadinya hambatan perkembangan sel reproduksi yaitu dimana sel tidak dapat berkembang menjadi sel ovum dan spematid juga tidak berkembang menjadi spermatozoa, sel-sel tersebut berhenti berkembang dan menunjukkan degenerasi, kemudian diresorpis. (Ahmad Djaeni, 2008)

2.2      Sumber Vitamin A
Vitamin A dapat pangan hewani, sedangkan karoten terutama berada tangan nabati, sumber vitamin A adalah nabati, kuning telur, susu (didalam lemaknya) dan mentega (margarin), minyak hati ikan juga digunakan sebagai vitamin A yang diperlukan untuk penyembuhan sedangkan sumber karoten adalah sayuran berwarna hijau tua, serta sayuran dan buah-buahaan yang berwarna kuning jingga seperti daun singkong, daun kacang, daun kakung, bayam, kacang panjang, buncis, wortel, tomat, jagung kuning, papaya, mangga, nangka masak dan jeruk.(Almatsier, 2009)

 Nilai vitamin A pada berbagai makanan
(Retinol ekuivalen /RE/Mg/100.g)

Bahan makanan
RE
Bahan makanan
RE
Hati sapi
Kuning telur bebek
Kuning telur ayam
Ayam
Ginjal
Ikan sarden (kaleng)
Minyak ikan
Minyak kelapa sawit
Minyak
Wortel
Daun singkong
Daun papaya
Daun lamtoro
Daun kates
Daun melinjo
13.170
861
600
243
345
250
24000
18000
2100
3600
3300
5475
5340
318
3000


Daun katuk
Daun sawi
Kangkung
Bayam
Ubi jalar merah
Mentega
Margarin
Susu bubuk
Keju
Susu kental manis
Susu segar
Mangga masak pohon
Pisang raja
Tomat masak
Semangka

3111
1940
1890
1827
2310
1287
600
471
225
153
39
1900
285
450
177
Sumber : Daftar analisis bahan makanan FKUI. 1992.
   (Almatsier, 2009)
Angka Kecukupan Vitamin A Yang Dianjurkan
Golongan darah
AKA (RE)
0 – 6 bulan
7 – 11 bulan
1 – 3 tahun
4 – 6 tahun
7 – 9 tahun
375
400
400
450
500
            Pemberian vitamin A peroral ada :
a.       Anak-anak dari < 6 bulan (BB < 8kg) yaitu 50.000 IU sekali perhari
b.      Anak – anak 6 – 12 bulan yaitu 100.000 IU sekali perhari
c.       Anak – anak > 12 bulan yaitu 200.000 IU sekali perhari
d.      Anak – anak 1 tahun yaitu 2000 peroral
2.3      Defisiensi Vitamin A (Kekurangan Vitamin A)
Devisiensi vitamin A Adalah kunsumsi vitamin A dan perkursornya kurang karena kebiasaan makan yang salah, tidak suka makan sayur dan buah atau karena daya beli yang rendah tidak sanggup membeli bahan makanan hewani maupun nabati yang kaya vitamin A dan karotin. (Ahmad Djaeni, 2009).

2.4      Hyperitaminosis Vitamin A (kelebihan vitamin A)
Hyperitaminosis vitamin A dapat menyebabkan anak muntah dan mencret. Sementara dalam jangka waktu panjang anak akan menunjukkan hambatan pertumbuhan, nyeri pada tulang panjang, terutama pada daerah – daerah titik tubuh. Sedangkan pada orang dewasa  akan muncul gejala nausea, vomitus, sakit kepala, rambut rontok dan hiperhemoglobinemia dengan peningkatan jumlah sel erythrocyte.