1. Pengertian Imunisasi
Imunisasi adalah suatu usaha memberikan kekebalan tubuh bayi dan anak
terhadap penyakit tertentu, sedangkan vaksin adalah kuman atau racun kuman yang dimasukkan kedalam tubuh
bayi/anak
yang disebut
antigen.
(Depkes,
1993
:
47).
Imunisasi ialah tindakan untuk memberikan perlindungan (kekebalan) di dalam tubuh
bayi dan anak. (Andi Utama).
Imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan
memasukkan
vaksin
kedalam
tubuh
agar
tubuh
membuat
zat anti untuk mencegah terhadap penyakit tertentu. Sedangkan yang dimaksud vaksin adalah bahan
yang dipakai untuk merangsang pembentuk zat anti yang dimasukkan kedalam tubuh
melalui mulut seperti vaksin polio. (A. Azis, 2005).
2. Tujuan Imunisasi
Tujuan diberikannya imunisasi adalah diharapkan anak menjadi kebal terhadap penyakit sehingga
dapat menurunkan angka morbiditas dan mortalitas serta dapat mengurangi kecacatan akibat penyakit tertentu. (A. Azis, 2005).
3. Manfaat Imunisasi
Usia anak-anak rawan merupakan masa rawan
terserang penyakit karena daya tahan tubuhnya belum
kuat. Dengan pemberian imunisasi dasar secara lengkap, terjadinya penyakit terhadap bayi dapat dihindari. Adapun manfaat imunisasi antara lain
a. Dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian.
b. Upaya pencegahan yang sangat efektif terhadap timbulnya penyakit.
c. Untuk mencegah terjadinya penyakit tertentu pada diri seseorang atau sekelompok
masyarakat.
d. Mencegah kecacatan atau kematian bayi.
e. Dapat meningkatkan derajat kesehatan untuk menciptakan bangsa yang kuat dan berakal budi untuk melanjutkan pembangunan negara.
4. Jenis Imunisasi
Secara umum imunisasi dapat dibedakan menjadi 2 (dua) macam :
a). Imunisasi Akt if
Imunisasi aktif adalah pemberian
kuman atau racun yang sudah dilemahkan
atau dimatikan dengan tujuan merangsang tubuh memproduksi antibodi sendiri, contohnya adalah imunisasi polio dan campak. (Conan )
Imunisasi aktif merupakan pemberian zat sebagai antigen yang diharapkan akan terjadi suatu proses infeksi buatan
sehingga tubuh mengalami reaksi imunologi
spesifik yang akan menghasilkan respon seluler dan humoral serta dihasilkannya sel memori, sehingga apabila benar – benar terjadi infeksi maka
tubuh
secara cepat dapat
merespon. Dalam imunisasi
aktif terdapat empat macam kandungan dalam setiap vaksinnya antara lain :
1) Antigen merupakan bagian dari vaksin yang berfungsi sebagai zat atau mikroba guna
terjadinya semacam infeksi buatan
dapat merupakan
polisakarida, toksoid atau virus dilemahkan atau bakteri dimatikan.
2) Pelarut dapat berupa air steril atau juga berupa cairan kultur jaringan.
3) Preservatif, stabilizer dan antibiotika yang berguna untuk menghindari
tumbuhnya mikroba dan sekaligus untuk stabilisasi antigen.
4) Adjuvan yang terdiri dari garam aluminium yang berfungsi untuk meningkatkan
imunogenitas
antigen. (A. Azis, 2005).
b). Imunisasi Pasif
Imunisasi pasif adalah penyuntikkan sejumlah antibodi, sehingga kadar antibodi dalam tubuh meningkat. Contohnya adalah penyuntikkan ATS (Anti Tetanus
Serum) pada orang yang mengalami
kecelakaan. Contoh lain adalah yang terdapat pada bayi baru lahir dimana bayi tersebut menerima berbagai jenis antibodi terhadap campak. (Conan, www. index. php. htm. com. co. id. 2004).
Imunisasi pasif merupakan pemberian imunoglobulin, yaitu suatu zat yang dihasilkan melalui proses infeksi yang dapat berasal
dari plasma manusia atau binatang
yang digunakan untuk mengatasi mikroba yang diduga sudah masuk dalam
tubuh yang terinfeksi. (A. Aziz, 2005).
5. Macam – macam Imunisasi
a). Imunisasi BCG (Bacillus Calmette Guerin)
Vaksin BCG mengandung kuman TBC yang masih hidup tetapi sudah
dilemahkan. Vaksin ini ditemukan oleh dokter Albert Calmette dan seorang peneliti yang bernama Cameli Guerin pada tanggal
04 April 1927.
Penelitian untuk menemukan
vaksin BCG dimulai sejak tahun 1906,
ketika Guerin menemukan bahwa ketahanan terhadap
penyakit
TBC
berkaitan dengan Virus Tuberclebacilli yang hidup
didalam
darah. Pemberian imunisasi BCG
bertujuan untuk
menimbulkan kekebalan aktif terhadap penyakit tuberkulosis (TBC). Pemberian imunisasi BCG diberikan hanya sekali
sebelum bayi berumur 2 bulan.
b).
Imunisasi DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus)
Imunisasi DPT diberikan kepada
bayi yang bertujuan untuk memberikan
kekebalan aktif dalam waktu yang bersamaan terhadap penyakit difteri, pertusis (batuk
rejan), tetanus. Di
Indonesia, imunisasi terhadap 3 jenis penyakit tersebut dipasarkan
dalam 3 jenis kemasan, yaitu : dalam bentuk kemasan tunggal khusus bagi tetanus, dalam bentuk kombinasi DT (Difteri
dan Tetanus), dan dalam bentuk kombinasi DPT
(dikenal
sebagai vaksin tripel). Imunisasi DPT ini biasanya diberikan sebanyak 3 kali yaitu : DPT 1, DPT 2, dan DPT 3.
c). Imunisasi Polio
Imunisasi Polio diberikan
untuk mendapatkan
kekebalan terhadap penyakit
polliomietitis. Vaksin polio memberikan
kekebalan hingga 90% terhadap serangan
penyakit polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan. Imunisasi polio diberikan dengan
2 cara, yaitu: melalui suntikan (inaevantet poliomyelitis vaccine) dan melalui mulut (oral poliomyelitis vaccine).
d). Imunisasi Campak
Imunisasi Campak diberikan untuk mendapatkan kekebalan terhadap
penyakit Campak secara aktif. Vaksin Campak mengandung
virus hidup
yang telah dilemahkan. IDAI merekomendasikan pemberian imunisasi
Campak pertama pada usia
lebih dini 6-9
bulan. Penentuan usia 9 bulan untuk
suntikan Campak pertama
berdasarkan pertimbangan bahwa pada usia tersebut antibodi bayi yang berasal dari ibunya sudah semakin menurun sehingga bayi membutuhkan antibodi
tambahan lewat
imunisasi.
e). Imunisasi Hepatitis
Tahun 1991, EPI (Expanded Program on Imunization) menetapkan target untuk memasukkan vaksin Hepatitis B kedalam program imunisasi nasional. Pemberian
imunisasi
Hepatitis ini bertujuan untuk mendapatkan kekebalan aktif terhadap penyakit Hepatitis
B atau dikenal dalam istilah sehari-hari yaitu penyakit lever. Jenis imunisasi ini dapat dikembangkan setelah
diteliti bahwa virus Hepatitis B mempunyai kaitan dengan terjadinya penyakit lever. Vaksin terbuat dari bagian virus Hepatits B yang dinamakan HbsAG, yang dapat menimbulkan kekebalan tetapi tidak menimbulkan penyakit. Imunisasi Hepatitis
ini diberikan sebanyak 3 kali
yaitu
Hepatits B1,
Hepatits B2,
Hepatits B3.