Perkembangan adalah suatu proses menuju kedewasaan, bertambahnya
kemampuan dan keterampilan yang menyangkut stuktur yang berkaitan dengan aspek
non fisik. (Soetjiningsih, 1995)
Ada
banyak para meter atau tes perkembangan anak misalnya tes IQ, tes Psikomotorik,
tes prestsi dan lain-lain. (Nursalam,
2005)
Tahapan perkembanhan anak menurut umur
Umur 48-60 bulan
v
Berdiri 1 kaki 6 detik
v
Melompat-lompat 1 kaki
v
Menari
v
Menggambar tanda silang
v
Menggambar lingkaran
v Menggambar orang dengan tiga bagian tubuh
v
Mengancing baju atau pakaian boneka
v
Menyebut nama lengkap tanpa dibantu
v
Senang menyebut kata-kata baru
v
Senang bertanya tentang sesuatu
v Menjawab pertanyaan dengan kata-kata yang
benar
v
Bicara mudah di mengerti
v Bisa membandingkan / membedakan sesuatu
dari ukuran dan bentuknya.
v
Menyebut angka, menghitung jari
v
Menyebut nama-nama hari
v
Berpakaian sendiri tanpa dibantu
v Bereaksi tenang dan tidak rewel ketika
ditinggal ibu
(
Depkes RI,
2005 )
Faktor-faktor yang mempengaruhi
kwalitas tumbuh kembang
Faktor-faktor yang
mempengaruhi tumbuh kembang dapat di kelompokkan menjadi dua yaitu :
1.
Faktor
dalam ( Internal ) yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak
- Ras / etnis atau bangsa
Tinggi badan orang eropa akan berbeda dengan orang indonesia atau bangsa lainnya,
dengan demikian postur tubuh tiap bangsa berlainan.
- Keluarga
Ada
keluarga yang cenderung mempunyai tubuh gemuk atau perwatakan pendek.
- Umur
Masa pranatal, masa bayi dan masa remaja, merupakan tahap yang mengalami
pertumbuhan cepat di bandingkan dengan masa lainnya.
- Jenis kelamin
Wanita akan mengalami masa
prapuberitas lebih dahulu dibandingkan dengan laki-laki
- Genetik
Faktor genetis akan mempengaruhi kecepatan pertumbuhan dan kematangan
tulang, alat seksual serta syaraf
- Kelainan kromosom
Dapat menyebabkan kegagalan pertumbuhan, misalnya sidroma down.
(Nursalam, 2005)
2. Faktor
luar ( Eksternal )
A. Faktor
prenatal
- Gizi
Nutrisi ibu hamil akan
mempengaruhi pertumbuhan janin, terutama selama trimester akhir kehamilan.
- Mekanis
Posisi janin yang abnormal dan kandungan dapat menyebabkan kelainan
congenital, misalnya club foot.
- Toksin / Zat kimia
Masa organogenesis adalah masa yang sangat peka terhadap zat-zat
teratogen. Misalnya obat-obat anti kanker dan lain sebagainya dapat menyebabkan
kelainan bawaan. Demikian pula dengan ibu hamil yang perokok berat / peminum
alkohol kronis sering melahirkan bayi berat badan lahir rendah, lahir mati,
cacat, atau retardasi mental.
- Kelainan endokrin
Hormon-hormon yang mungkin berperan pada pertumbuhan janin adalah
somahotropin, hormon plasenta, hormon tiroid, insulin dan peptida-peptida lain
dengan aktivitas mirip insulin (insulin-like growth factors/16Fs).
Cacat bawaan sering terjadi pada ibu diabetes yang hamil dan tidak
mendapatkan pengobatan pada trimester 1 kehamilan.
- Radiasi
Radiasi pada janin sebelum umur kehamilan 18 minggu dapat menyebabkan
kematian janin, kerusakan otak, mikrosefali atau cacat bawaan lainnya.
- Infeksi
Infeksi intravterin yang sering menyebabkan cacat bawaan adalah TORCH
(Toxoplasmosis, Rubella, Cytomegalovirus, Herpes Simplex). Sedangkan infeksi
lainnya yang juga dapat menyebabkan penyakit pada janin adalah Varisela, Coxsackie,
Echovirus, Malaria, Lues, HIV, Polio, Campak, Listeriosis, Ceptospira,
Mikroplasma, Virus Influensa, dan Virus Hepatitis.
- Stress
Stress yang di alami ibu pada waktu hamil dapat mempengaruhi tumbuh
kembang janin, antara lain cacat bawaan, kelainan kejiwaan, dan lain-lain.
- Imunitas
Rhesus atau ABO inkomtabilitas
sering menyebabkan abortus, hidrops fetalis, kern, ikterus, atau lahir mati.
- Anoksia Embrio
Menurunnya oksigenasi janin melalui gangguan pada plasenta atau tali
pusat, menyebabkan berat badan lahir rendah. (Soetjiningsih, 1995)
Kebutuhan
Dasar Untuk Tumbuh Kembang
Kebutuhan dasar ini dapat di kelompokkan menjadi tiga (3) yaitu :
Asuh (Kebutuhan Fisik – Biomedis)
Yang termasuk kebutuhan asuh
adalah :
1.
Nutrisi
yang mencukupi dan seimbang.
Pemberian nutrisi yang cukup
dan seimbang penting untuk melatih kebiasaan makan yang baik dan untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi yang mulai meningkat pada masa bayi dan pra sekolah, karena
pada masa ini pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi adalah sangat pesat,
terutama pertumbuhan otak.
2. Perawatan
kesehatan dasar
Untuk mencapai keadaan kesehatan anak yang optimal diperlukan beberapa
upaya, misalnya : Imunisasi, kontrol ke Puskesmas / Posyandu secara
berkala, di periksakan segera bila
sakit. Dengan upaya tersebut, keadaan kesehatan anak dapat di pantau secara
dini, sehingga bila ada kelainan maka anak segera mendapatkan penanganan yang
benar.
3. Pakaian
Anak perlu mendapatkan pakaian yang bersih dan nyaman di pakai. Karena
aktifitas anak lebih banyak, hendaknya pakaian terbuat dari bahan yang mudah
menyerap keringat.
4. Perumahan
Dengan memberikan tempat tinggal yang layak maka hal tersebut akan
membantu anak untuk bertumbuh dan berkembang secara optimal. Tempat tinggal
yang layak tidak berarti rumah yang berukuran besar, tetapi bagaimana upaya
kita untuk mengatur rumah menjadi sehat, cukup, ventilasi serta terjaga
kebersihan dan kerapiannya, tanpa memperdulikan berapapun ukurannya.
5. Higiene
diri dan lingkungan
Kebersihan badan dan lingkungan yang terjaga berarti sudah mengurangi
resiko tertularnya berbagai penyakit infeksi.
6.
Kesegaran
jasmani (olah raga dan rekreasi)
Aktivitas
olah raga dan rekreasi digunakan untuk melatih kekuatan otot-otot tubuh dan
membuang sisa metabolisme, selain itu juga membantu meningkatkan motorik anak,
dan aspek perkembangan lainnya.KTI Kebidanan No. 811
0 comments:
Posting Komentar