2.4
Diare Pada Balita
2.4.1
Defenisi Diare
Diare adalah buang air besar
disertai cairan atau berak cair dengan frekuensi berak lebih dari 3 kali dalam
24 jam, secara operasional defenisi diare adalah terjadinya perubahan bentuk
dan konsistensi tinja, melembek sampai mencair serta bertambahnya frekuensi
berak lebih dan biasanya anak dikatakan diare bila sudah lebih 3 x buang air
besar sedangkan neonatus dikatakan diare bila sudah lebih dari 4 x buang air
besar (Nurhayati, 2009).
Diare disebut juga dengan
muntaber (muntah berak), muntah mencret atau muntah bocor. Seorang balita
dikatakan terkena diare ketika ia mengalami buang air besar melebihi batas
kebiasaan setiap hari mencret – mencret tinjanya melembek sampai cair dan
kadang disertai muntah – muntah dapat berlangsung singkat namun diare bisa
berlanjut sampai sepuluh hari. (Sudarmoko, 2011).
2.4.2
Tanda-Tanda Balita Diare
Diare yang mengalami diare
dapat dilihat dari tanda – tanda atau gejala sebagai berikut :
1. Cengeng
2. Gelisah
3. Suhu meningkat
4. Nafsu makan meningkat
5. Tinja cair, lendir kadang – kadang ada
darahnya, lama – lama tinja berwarna hijau dan asam
6. Anus lecet
7. Dehidrasi, bila menjadi dehidrasi berat
akan terjadi volume darah berkurang, nadi cepat dan kecil, denyut jantung
cepat, tekanan darah turun, kesadaran menurun dan diakhiri dengan syok.
8. Berat badan turun
9. Turgor kulit menurun
10. Mata dan ubun – ubun cekung
11. Selaput lendir dan mulut serta kulit
menjadi kering
2.4.3
Faktor-faktor Penyebab Diare
1. Faktor Infeksi
Penyebab dapat dikelompokkan
dalam beberapa golongan yaitu :
a. Infeksi enteral yaitu diare yang terjadi
karena adanya infeksi. Saluran pencernaan dan merupakan penyebab utama diare
pada anak, kuman infeksi meliputi :
1. Infeksi bakteri : vibrio, E. Coli,
Salmunellah, Shigella, Yersima, compylobacter, Aeromonas.
2. Infeksi virus : entero virus (coxsackie,
poliomyelitis, virus echo) adenovirus, rotavirus, astrovirus.
3.
Infeksi parasit : protozoa (entamoeba histolitica,
Trichomonas hommis, cacing (ascaris, Trichions, oyuris), jamur (candida
albicans).
b. Infeksi parenteral
Yaitu diare karena infeksi
dibagian tubuh lain diluar saluran pencernaan. Misalnya OMA (Otitis Media
Akut), bronkopneumia, ensefalitis, dan sebagainya.
2. Faktor Malaborsi
a. Karbohidra : disakarida (intoleransi
laktosa, maltosa dan sukrosa), monosakorida (inteleransi glukosa dan
galaktosa).Pada anak dan bayi yang paling berbahaya adalah intoleransi laktosa.
b. Lemak
c. Protein
3. Faktor makanan, misalnya makanan yang
sudah basi, beracun, alergi terhadap jenis makanan.
Faktor Psikologis, misalnya timbulnya rasa takut
dan cemas. (Sudarti 2010).KTI Kebidanan No 812
0 comments:
Posting Komentar