2.1 Defenisi Vitamin A
Vitamin
adalah suatu zat gizi yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah-jumlah tertentu
dan harus didatangkan dari luar, karena tidak disintesa didalam tubuh.
Vitamin
A adalah salah satu zat gizi yang larut dalam lemak dan disimpan dalam hati,
tidak dapat dibuat oleh tubuh sehingga harus dipenuhi dari luar. (essensial),
berfungsi untuk penglihatan, pertumbuhan dan peningkatan daya tahan tubuh
terhadap penyakit.(Almatsier, 2009).
2.2.1
Fungsi
Vitamin A
Fungsi
vitamin A dalam tubuh mencakup 3 golongan besar yaitu :
a.
Fungsi vitamin A dalam proses melihat
Pada proses ini vitamin A berperan
sebagai retinol (retinene) yang merupakan komponen zat penglihatan terhadap
Rhodopsin, Rhodopsin merupakan zat yang dapat menerima rangsangan cahaya dan
mengubah energi cahaya menjadi energi biolistik yang merangsang indra
penglihatan. (Ahmad Djaeni, 2009).
b.
Fungsi vitamin A dalam metabolisme
Fungsi ini erat kaitannya dengan
metabolisme protein dimana sistesa protein dalam tubuh memerlukan vitamin A.
Sehingga vitamin A ini memiliki peran penting dalam pertumbuhan yang sangat
pesat, disamping itu vitamin A berperan dalam mengatur permeabilitas membrana
sel maupun sub organel selular, sehingga vitamin A dapat mengatur konsentrasi
zat-zat gizi didalam sel yang diperlukan untuk metabolisme sel vitamin A juga
berperan penting pada pertumbuhan gizi karena ameloplast yang membentuk email
sangat dipengaruhi oleh vitamin A, deretan ameloplast yang mengireduksi sel-sel
odontoblast untuk membuat dentin.
c.
Fungsi Vitamin A Dalam Proses Reproduksi
Pada fungsi ini vitamin A berfungsi
menghindari terjadinya hambatan perkembangan sel reproduksi yaitu dimana sel
tidak dapat berkembang menjadi sel ovum dan spematid juga tidak berkembang
menjadi spermatozoa, sel-sel tersebut berhenti berkembang dan menunjukkan
degenerasi, kemudian diresorpis. (Ahmad Djaeni, 2008)
2.2 Sumber Vitamin A
Vitamin
A dapat pangan hewani, sedangkan karoten terutama berada tangan nabati, sumber
vitamin A adalah nabati, kuning telur, susu (didalam lemaknya) dan mentega
(margarin), minyak hati ikan juga digunakan sebagai vitamin A yang diperlukan
untuk penyembuhan sedangkan sumber karoten adalah sayuran berwarna hijau tua,
serta sayuran dan buah-buahaan yang berwarna kuning jingga seperti daun
singkong, daun kacang, daun kakung, bayam, kacang panjang, buncis, wortel,
tomat, jagung kuning, papaya, mangga, nangka masak dan jeruk.(Almatsier, 2009)
Nilai vitamin A pada berbagai makanan
(Retinol ekuivalen /RE/Mg/100.g)
Bahan makanan
|
RE
|
Bahan makanan
|
RE
|
Hati sapi
Kuning telur bebek
Kuning telur ayam
Ayam
Ginjal
Ikan sarden (kaleng)
Minyak ikan
Minyak kelapa sawit
Minyak
Wortel
Daun singkong
Daun papaya
Daun lamtoro
Daun kates
Daun melinjo
|
13.170
861
600
243
345
250
24000
18000
2100
3600
3300
5475
5340
318
3000
|
Daun katuk
Daun sawi
Kangkung
Bayam
Ubi jalar merah
Mentega
Margarin
Susu bubuk
Keju
Susu kental manis
Susu segar
Mangga masak pohon
Pisang raja
Tomat masak
Semangka
|
3111
1940
1890
1827
2310
1287
600
471
225
153
39
1900
285
450
177
|
Sumber : Daftar analisis bahan makanan
FKUI. 1992.
(Almatsier, 2009)
Angka Kecukupan Vitamin A Yang
Dianjurkan
Golongan darah
|
AKA (RE)
|
0 – 6 bulan
7 – 11 bulan
1 – 3 tahun
4 – 6 tahun
7 – 9 tahun
|
375
400
400
450
500
|
Pemberian
vitamin A peroral ada :
a. Anak-anak
dari < 6 bulan (BB < 8kg) yaitu 50.000 IU sekali perhari
b. Anak
– anak 6 – 12 bulan yaitu 100.000 IU sekali perhari
c. Anak
– anak > 12 bulan yaitu 200.000 IU sekali perhari
d. Anak
– anak 1 tahun yaitu 2000 peroral
2.3 Defisiensi Vitamin A (Kekurangan
Vitamin A)
Devisiensi
vitamin A Adalah kunsumsi vitamin A dan perkursornya kurang karena kebiasaan
makan yang salah, tidak suka makan sayur dan buah atau karena daya beli yang
rendah tidak sanggup membeli bahan makanan hewani maupun nabati yang kaya
vitamin A dan karotin. (Ahmad Djaeni, 2009).
2.4 Hyperitaminosis Vitamin A
(kelebihan vitamin A)
Hyperitaminosis
vitamin A dapat menyebabkan anak muntah dan mencret. Sementara dalam jangka
waktu panjang anak akan menunjukkan hambatan pertumbuhan, nyeri pada tulang
panjang, terutama pada daerah – daerah titik tubuh. Sedangkan pada orang dewasa akan muncul gejala nausea, vomitus, sakit
kepala, rambut rontok dan hiperhemoglobinemia dengan peningkatan jumlah sel
erythrocyte.
0 comments:
Posting Komentar