Defenisi
Infeksi adalah suatu organisasi pada jaringan atau cairan tubuh yang disertai gejala klinis baik lokal maupun sistemik.
Infeksi nosokomial yaitu infeksi yang muncul selama seseorang tersebut dirawat di rumah sakit dan mulai menunjukkan suatu gejala selama seseorang itu dirawat atau setelah selesai dirawat. Infeksi nosokomial ini dapat berasal dari dalam tubuh penderita maupun luar tubuh, infeksi endogen disebabkan oleh mikroorganisme yang semula memang sudah ada didalam tubuh dan berpindah ketempat baru yang biasa disebut dengan self infection (cross infection) disebabkan oleh mikroorganisme yang berasal dari rumah sakit dan dari satu pasien ke pasien lainnya.
Pencegahan infeksi adalah bagian esensial dari asuhan lengkap yang diberikan kepada ibu dan bayi baru lahir dan harus dilaksanakan secara rutin pada saat menolong
persalinan dan kelahiran, saat memberikan asuhan dasar selama kunjungan antenatal dan pasca persalinan atau bayi baru lahir atau saat menatalaksana penyulit. (Depkes RI, 2007).
Cara Penularan Infeksi
Penularan infeksi secara umum dapat terjadi beberapa banyak cara (Tietjen,
2004) antara lain :
a. Melalui udara
b. Darah atau cairan tubuh : kalau darah atau cairan tubuh yang terkontaminasi HIV bersinggungan dengan orang lain, seperti melalui tusukan jarum orang itu dapat terinfeksi
c. Kontak : sentuhan atau cara kontak lainnya dengan luka terbuka atau pustule yang pecah.
d. Fekal-oral, menelan makanan yang terkontaminasi dengan tinja manusia atau binatang (umpamanya memasukkan jari kedalam mulut setelah memegang benda-benda yang terkontaminasi tanpa sebelumnya cuci tangan)
e. Melalui makanan : minuman atau makanan yang terkontaminasi yang mengandung bakteri atau virus (hepatitis A dari makanan tiram mentah)
f. Melalui binatang atau serangga : kontak dengan binatang atau serangga yang terinfeksi melalui gigitan, cakaran ludah atau kotorannya.
Infeksi Maternal Dan Neonatal
Di Negara-negara yang sedang berkembang, infeksi pasca persalinan tetap menjadi nomor dua dari penyebab kematian maternal setelah perdarahan pascapersalinan. Kasus endometritis akut merupakan infeksi pasca persalinan yang umum. Seksio sesaria merupakan faktor penting yang memberi sumbangan pada
frekuensi dan keparahan endometritis. Sedangkan infeksi lainnya yaitu infeksi saluran kemih nosokomial yang kebanyakan terjadi pada perempuan yang mengalami seksio sesaria, infeksi episiotomi, pneumonia nosokomial, septicemia, dan infeksi payudara (mastitis) pada perempuan menyusui.
Infeksi janin dan bayi baru lahir diklasifikasi atas dasar apakah bayi tersebut terinfeksi. Bayi dapat terinfeksi sewaktu melalui jalan lahir (transmisi vertical), atau pada masa neonatal (yaitu dalam 28 hari pertama setelah lahir) bahkan masih dalam rahim bayi dapat terinfeksi melalui plasenta (Tietjen, 2004).
Penyakit infeksi pada kehamilan membawa masalah khusus yang khas, pertama : penyakit infeksi mungkin mengakibatkan komplikasi (penyulit) bagi kehamilan, dimana komplikasi kehamilan akibat penyakit infeksi meliputi kemayian janin, cacat kongenital, penularan kuman langsung dari ibu ke janin (transmisi vertikal) dan proses patologis lain. Kedua : kehamilan mungkin memperburuk perjalanan penyakit infeksi, meningkatkan mobiditas dan mortalitas ibu akibat penyakit tersebut, kemungkinan ini masih jarang terjadi. Ketiga : penatalaksanaan infeksi pada kehamilan memerlukan penyesuaian, seperti terapi obat harus aman serta tidak membahayakan kehamilan dan janin, disamping efektif mengatasi infeksi (Suryo,
2007).
Pencegahan terjadinya Infeksi
Pencegahan dari infeksi nosokomial ini diperlukan suatu rencana yang terintegrasi, monitoring dan program yang termasuk :
a. Membatasi transmisi organisasi dari atau antar pasien dengan cara mencuci tangan dan penggunaan sarung tangan, tindakan septic dan aseptic, sterilisasi dan disinfektan.
b. Mengontrol resiko penularan dari lingkungan
c. Melindungi pasien dengan penggunaan antibiotika yang adekuat, nutrisi yang cukup, dan vaksinasi.
d. Membatasi resiko infeksi endogen dengan meminimalkan prosedur invasive.
e. Pengawasan infeksi, identifikasi penyakit dan mengontrol penyebarannya.
Tindakan Dalam Pencegahan Infeksi
Salah satu strategi yang sudah terbukti bermanfaat dalam pengendalian infeksi nisokomial adalah peningkatan kemampuan petugas kesehatan dalam metode universal precaution atau dalam bahasa indonesia kewaspadaan universal (KU) yaitu suatu cara penanganan baru untuk meminimalkan pajanan darah dan cairan tubuh dari semua pasien tanpa memperdulikan status infeksi.
Ada berbagai praktek pencegahan infeksi yang membantu mencegah mikroorganisme berpindah dari satu individu ke individu lainnya (ibu, bayi baru lahir dan para penolong persalinan) dan menyabarkan infeksi. Tindakan pencegahan infeksi dapat dilakukan dengan cuci tangan, memakai sarung tangan, memakai perlengkapan pelindung diri, menggunakan asepsis atau teknik aseptik, memproses alat bekas pakai, menangani peralatan tajam dengan aman, menjaga kebersihan dan kerapian lingkungan serta pembuangan sampah secara benar (Pusdiknakes, 2002).
Kunjungi : Download KTI Kebidanan dan Keperawatan No 238
0 comments:
Posting Komentar