Menurut Robert M. Gagne yang dikutip jurnal kedokteran dan kesehatan (2006) mengemukakan bahwa belajar adalah perubahan yang terjadi dalam kemampuan manusia setelah belajar secara terus menerus, bukan hanya disebabkan oleh proses pertumbuhan saja, yang berarti bahwa belajar dipengaruhi oleh faktor dari dalam dan dari luar diri individu dan keduanya saling berinteraksi. Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa perubahan tingkah laku dalam diri seseorang sebagai hasil belajar sangat dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar meliputi faktor jasmani, faktor psikologi dan faktor kelelahan. Sedangkan faktor external adalah faktor yang berada diluar diri individu yang sedang belajar meliputi faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat (Slameto, 2003 : 54).
Dalam kegiatan pengajaran yang penting adalah bagaimana guru dapat merangsang dan mengarahkan siswa dalam belajar yang pada gilirannya dapat mendorong siswa dalam pencapaian hasil belajar secara optimal, sehubungan dengan kemajauan teknologi ini banyak mahasiswa tidak memiliki minat perhatian, motivasi bakat, yang dapat mengarah pada perubahan tingkah laku dan pertumbuhan siswa.
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa banyak jenisnya tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan antara lain faktor internal dan faktor eksternal.
a. Faktor Internal
Faktor Internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar yang terdiri dari :
1. Faktor kesehatan
Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta bagian-bagiannya atau bebas dari penyakit. Proses belajar seseorang akan terganggu. Jika kesehatannya terganggu, maka supaya ia dapat belajar dengan baik haruslah mengusahakan kesehatan badannya tetap terjamin dengan cara selalu mengindahkan ketentuan-ketentuan tentang belajar, istirahat, tidur, makan, olah raga, rekreasi dan ibadah.
2. Perhatian
Perhatian merupakan suatu usaha untuk memusatkan pemikiran / hati terhadap yang dilihat dan di dengar. Menurut Gazali
perhatian merupakan keaktifan jiwa yang dipertinggi. (Slameto, 2003:
56). Supaya pencapaian akademi berhasil baik maka mahasiswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang sedang dipelajari, karena jika bahan tidak menjadi perhatian akan timbullah kebosanan yang berakibat malas untuk belajar sehingga pencapaian akademik menjadi tidak baik.
3. Minat
Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan dan jika berlangsung terus- menerus akan disertai rasa senang dan diperoleh kepuasan atau suatu rasa lebih suka dan ketertarikan terhadap suatu hal/aktivitas tanpa ada yang menyuruh (bersifat menetap). Jika bahan pelajaran diminati oleh mahasiswa maka dia akan lebih mudah mempelajarinya tetapi jika bahan pelajaran tidak diminati maka akan pencapaian akademik menjadi tidak baik. Minat dapat ditunjukakn melalui suatu prestasi pencapaian akademik, yang berarti siswa/mahasiswa berminat terhadap apa yang sedang dipelajari maka pencapaian akademik (dalam hal ini indeks prestasi) akan meningkat.
4. Bakat
Bakat adalah kemampuan untuk belajar dan akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih. Bakat akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih. Jika bahan pelajaran atau jurusan yang dipelajari oleh mahasiswa sesuai dengan bakatnya maka pencapaian akademiknya
akan lebih baik karena ia senang belajar dan untuk selanjutnya ia akan lebih giat mempelajarinya.
5. Motivasi
Motivasi menurut Keller (Dimyati, 2002) berasal dari kata “movere” yang berarti menggerakkan, mengendalikan, membangkit kan kegiatan, menumbuhkan perasaan, pengambilan prakarsa untuk menggapai tujuan yang diinginkan (Juleta Hutabarat, 2006).
Motivasi mempunyai tiga komponen yaitu : kebutuhan, dorongan dan tujuan. Kebutuhan terjadi bila individu ada dalam ketidak seimbangan antara apa yang dia miliki dan harapan, misalnya mahasiswa merasa bahwa hasil belajarnya rendah, padahal ia memiliki buku pelajaran yang lengkap, ia merasa memiliki cukup waktu untuk belajar, waktu belajar yang ia gunakan tidak memadai untuk memperoleh hasil yang baik, oleh karena itu ia mengubah cara- cara belajarnya. Sedangkan dorongan merupakan kekuatan mental untuk kegiatan dalam rangka memenuhi harapan atau pencapaian tujuan. Tujuan merupakan hal yang paling pokok yang ingin dicapai oleh individu atau merupakan perilaku dalam hal belajar. Nasution (1999) mengatakan bahwa “motivasi adalah usaha-usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi sehingga anak itu mau melakukannya dan bila ia tidak suka ia tidak melakukannya. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan pendorong untuk bertindak atau bertingkah laku dari suatu proses yang sedang berlangsung dalam diri seseorang. Seseorang akan berhasil dalam belajar apabila dalam dirinya terdapat motivasi yang kuat untuk mengikuti dan melaksanakan segala sesuatu yang berhubungan langsung dengan kegiatan tersebut. Motivasi sangat erat hubungannya dengan kebutuhan oleh sebab itu seseorang akan terdorong untuk melakukan sesuatu bila ia merasa ada kebutuhan, misalnya pelaksanaan proses belajar mengajar di Akademi Kebidanan sangat dibutuhkan tenaga-tenaga pendidik yang mempunyai pendidikan khusus seperti Bidan Pendidik D-IV maka untuk itu seseorang yang sudah memiliki ijazah strata D-III atau Akademi Kebidanan termotivasi untuk mengikuti pendidikan D-IV Bidan Pendidik.
Kunjungi : Download KTI Kebidanan dan Keperawatan No 247
0 comments:
Posting Komentar