ASI eksklusif adalah pemberian ASI selama 6 bulan tanpa makanan tambahan, seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih, serta tanpa tambahan makan makanan padat, seperti pisang, bubur susu, biskuit, bubur nasi dan nasi tim (Prasetyono, 2009).
Keuntungan ASI eksklusif secara umum yaitu (1) memberi nutrisi yang optimal dalam hal kualitas dan kuantitas bagi bayi. (2) Meningkatkan kecerdasan. ASI mengandung zat besi dengan fungsi spesifik untuk pertumbuhan otak dan merupakan stimulasi awal dimana pandangan, belaian, usapan, kata-kata ibu waktu
menyusui merupakan kebutuhan awal atau kebutuhan rangsangan atau stimulasi
(Maryunani, 2009).
Manfaat ASI eksklusif bagi bayi yaitu (1) ASI merupakan nutrisi dengan kualitas dan kuantitas yang terbaik, (2) ASI meningkatkan daya tahan tubuh, (3) ASI dapat meningkatkan kecerdasan anak, (4) Pemberian ASI dapat meningkatkan jalinan kasih sayang (Danuatmaja, 2003).
Manfaat ASI bagi ibu yaitu (1) Membantu mempercepat pengembalian rahim ke bentuk semula dan mengurangi perdarahan selama kehamilan, (2) Mengurangi biaya pengeluaran karena ASI tidak perlu dibeli, (3) Mengurangi biaya perawatan sakit karena bayi yang minum ASI tidak mudah terinfeksi, (4) Mencegah kanker payudara, (5) Memberikan rasa puas, bangga dan bahagia pada ibu yang berhasil menyusui bayinya, (6) Pemberian ASI secara eksklusif dapat berfungsi sebagai kontrasepsi 6 bulan setelah kelahiran karena isapan bayi merangsang hormon prolaktin yang menghambat terjadinya ovulasi sehingga menunda kesuburan (Maryunani, 2009).
Manfaat ASI bagi keluarga yaitu (1) Tidak perlu menghabiskan banyak uang untuk membeli susu formula. (2) Jika bayi sehat, berarti keluarga mengeluarkan lebih sedikit biaya guna perawatan kesehatan, (3) Menjarangkan kelahiran lantaran efek kontrasepsi MAL dari ASI eksklusif, (4) Keluarga tidak perlu repot membawa susu botol, susu formula, air panas, dan lain sebagainya ketika bepergian (Maryunani,
2009)
ASI juga bermanfaat bagi negara. Adapun manfaat yang dimaksud adalah sebagai berikut (1) Bayi sehat membuat negara lebih sehat, (2)Penghematan pada sektor kesehatan, karena jumlah bayi hanya sedikit, (3) Memperbaiki kelangsungan hidup anak dengan menurunkan angka kematian (Danuatmaja, 2003).
Maryunani Anik (2009), menyatakan sepuluh upaya yang perlu dilakukan ibu demi mendukung produksi ASI yaitu; (1) carilah informasi tentang keunggulan ASI eksklusif saat ibu sedang hamil untuk menimbulkan motivasi menyusui, (2) saat persalinan tiba, pilihlah rumah sakit yang melaksanakan kebijakan rawat gabung sehingga ibu dapat memberi ASI on demand (saat dibutuhkan), (3) siapkanlah diri secara fisik dan mental untuk menyusui. hal ini akan membuat hormon oksitosin bekerja memproduksi ASI, (4) dukungan suami sangat diperlukan, jangan takut ditinggal suami karena payudara menjadi jelek. menyusui tidak mengubah bentuk payudara Anda, (5) belajarlah cara dan posisi menyusui yang benar, (6) janganlah memberi makanan/minuman apapun selain ASI pada bayi yang baru lahir, (7) carilah suasana yang tenang dan bersikaplah rileks saat menyusui, (8). hindarilah stres, (9) konsumsilah makanan bergizi, buah-buahan, dan rajinlah minum air putih setidaknya
8-10 gelas per hari, (10) pakai BH yang bentuknya menyokong dan ukuran sesuai payudara.
Tanda-tanda berikut ini dapat gunakan sebagai petunjuk bayi mendapatkan cukup ASI dan cukup gizi; (a) dalam 24 jam, si kecil buang air kecil minimal 6-8 kali sehari. Ini mungkin agak sulit diperhatikan bila bayi menggunakan popok sekali pakai. Karena yang harus diperhatikan adalah 6-8 kali basahan, bukannya 6-8 kali ganti popok, (b) adanya pertumbuhan yang signifikan. Maksudnya, berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala bayi bertambah secara signifikan, (c)
perkembangannya, baik motorik kasar maupun halus, baik. Selain itu, bayi terlihat aktif, nyaman dan bahagia (Suradi, R 2004).
Kunjungi : Download KTI Kebidanan dan Keperawatan No 242
0 comments:
Posting Komentar