Sindrom pra haid didefenisikan sebagai kelainan siklus yang mempengaruhi fisik, emosi, dan fisikologi wanita yang terjadi pada fase intela dari siklus mesntrual. (Journal of Phiysiology and Pharmacology, 2007).
Bobak (2002) mendefenisikan bahwa sindrom pra haid di mulai pada fase luteal, yakni pada sekitar hari ke tujuh dan ke sepuluh sebelum menstruasi dan berakhir dengan awitan menstruasi.
Jones (2005) mendefenisikan bahwa sindrom pra haid merupakan perubahan suasana hati dan perubahan fisik terjadi antara 5 sampai 12 hari sebelum haid, kemudian hilang dalam 48 jam setelah datangnya haid.
Menurut Shreeve (1989) bahwa perubahan mental maupun fisik yang terjadi antara hari kedua sampai hari keempat belas sebelum menstruasi dan yang mereda hampir sesegera menstruasi berawal. Perubahan tersebut terjadi sampai saat menstruasi tiba. Perubahan suasana hatilah yang paling dirasakan oleh banyak wanita. Wanita menjadi tidak sabar dan sering marah, baik dalam bentuk kemarahan irasional tanpa kekerasan ataupun dengan kekerasan fisik.
Sindrom pra haid dapat menimbulkan ketegangan bagi wanita sehingga
menganggap seperti terdapat cairan panas di dalam tubuh, semakin kuat menahannya
seperti semakin panas dan mendidih sampai tiba-tiba meluap seperti lava yang menghancurkan segala sesuatu yang dilaluinya.
Menurut Rayner dalam shreeve (1989) menulis bahwa wanita yang menderita sindrom pra haid cenderung bereaksi seperti biasanya, hanya saja caranya yang berlebihan. Wanita yang biasa menangis akan menangis lebih banyak, wanita yang biasa marah akan lebih cepat marah dari biasanya dan seterusnya.
Gejala sindrom pra haid merupakan gejala fisik maupun psikologis yang menyebabkan ketegangan sehingga dapat menganggu kehidupan sosial bagi kaum wanita yang mengalaminya. Adapun gejala dari sindrom pra haid yaitu timbulnya gejala fisik, seperti kenaikan berat badan. Adanya kenaikan berat badan pada saat pra haid disebabkan karena retensi cairan yang berlebihan di dalam tubuh, tertahan memenuhi jaringan-jaringan yang tidak bisa melebar., maka tidak saja pembengkakan yang timbul tetapi juga nyeri yang hebat. Nafsu makan yang kuat yang menimbulkan kenaikan berat badan merupakan gangguan umum pada saat pra haid akan hilang dengan sendirinya. Beberapa wanita merasa kenaikan berat badannya seperti sesuatu yang tidak enak karena tubuh yang terasa mengembang sehingga baju yang dipakai terasa sesak karena perut terasa membesar, lutut dan kaki terasa bengkak. Gejala fisik yang dialami pada saat memasuki masa haid adalah seperti buah dada terasa nyeri, sakit kepala, migren, pegal dan nyeri yang dialami pada punggung bawah dan bagian perut dan perut bawah, gangguan pada kulit, dan nafsu makan yang berlebihan.
Buah dada terasa nyeri merupakan gejala pra haid ditandai dengan adanya
pembengkakan buah dada disertai nyeri. Tingkat ketidaknyamanan yang dimulai dengan
meningkatkan kesensitifan sampai nyeri tekan akut. Kepekaan pada buah dada yang berhubungan dengan sindrom pra haid disebabkan karena retensi cairan pada jaringan- jaringan dan meningkatnya persediaan darah sehingga aliran darah dalam jumlah yang meningkat melalui kulit dan jaringan di bawahnya. Wanita yang tidak mengetahui pengaruh pra haid terhadap buah dadanya akan merasa khawatir karena ketidak nyamanan akut yang dirasakan setiap bulannya. Sakit pada buah dada yang berlangsung pada setiap bulan akan menghilang segera setelah haid tiba. Pembesaran buah dada menimbulkan rasa sakit yang lebih hebat sehingga wanita cenderung gelisah. Retensi cairan pada tubuhlah yang menyebabkan pembesaran atau benjolan pada buah dada.
Sakit kepala meupakan gejala yang umum terjadi pada saat pra haid, dan beberapa wanita harus menghadapi pra haid dengan rasa takut karena sakit kepala yang dirasakan. Sakit kepala pra haid yang terjadi ada dua macam, yang pertama berpengaruh pada wajah dan kepala. Rasa sakit yang hebat terasa pada kepala atas, dahi, tulang pipi, mata dan kadang-kadang terasa pada gigi atas. Sakit kepala jenis ini merupakan gejala dari tertimbunnya cairan dan sebagian karena sinus tertutup sel-sel yang membengkak. Jalan udara melalui hidung juga tersumbat sehingga dapat mengalami kesulitan bernafas. Sakit kepala kedua berpengaruh pada ketegangan. Pada sakit kepala jenis kedua ini dahi terasa berdenyut-denyut.
Migren juga bisa terjadi sebagai bagian dari pra haid. Orang yang mempunyai migren cenderung mendapat serangan pada saat haid. Orang lain mungkin sekali saja selama masa haid dan tidak merasakan pada waktu lain. Sama halnya dengan sakit kepala karena ketegangan, serangan migren dan nyeri disebabkan karena kontraksi pembuluh
darah yang memasok otak, diikuti dengan fase relaksasi. Nyeri yang mula-mula dirasakan
adalah rasa tertusuk pada salah satu sisi kepala, dan semakin lama makin kuat sampai terasa pada seluruh kepala. Rasa tertusuk yang dirasakan menimbulkan rasa sakit yang terus menerus, yang intensitasnya dapat bervariasi mulai dari hanya rasa tidak enak sampai menyiksa.
Pegal dan nyeri merupakan rasa sakit terdapat pada punggung bawah dan bagian perut bawah, dan perut terasa tertarik-tarik dan semua rasa sakit yang timbul dapat mempengaruhi pra haid tiba. Pegal dan nyeri menyangkut otot-otot dan persendian. Penyebab utamanya ada dua macam. Salah satunya adalah tekanan yang meningkat pada jaringan akibat berkumpulnya cairan yang tertimbun. Akibatnya ujung saraf tertekan dan timbullah nyeri. Penyebab lainnya adalah bertambahnya ketegangan pada urat-urat otot. Ketegangan ini timbul karena perubahan pada proses pra haid yang mempengaruhi sel-sel otot atau karena ketegangan dalam diri pribadi penderita sendiri. Otot yang menegang dalam jangka waktu yang lama akan menekan aliran darah sehingga zat-zat metabolisme akan tertimbun pada otot. Karena aliran darah kurang maka otot akan kekurangan oksigen sehingga menyebabkan nyeri.
Gangguan pada kulit adalah salah satu gejala ringan sindrom pra haid. Wanita merasa bahwa kulitnya makin cenderung berjerawat selama minggu pra haid. Wajah penuh dengan jerawat, bintik-bintik, dan tampak tak sehalus biasanya. Kulit juga tampak membengkak, karena keadaan kulit lemah, maka cenderung untuk alergi pun meningkat. Jerawat serta bintik-bintik akan hilang dengan sendirinya segera setelah haid tiba. Akibat yang paling buruk dari gangguan kulit ini adalah efeknya pada mora penderita. Perasaan
deprsif, mudah marah, malas, kikuk, dan melihat wajah yang tampak bengkak dan kasar.
Pada saat pra haid wanita mengalami nafsu makan yang berlebihan. Perubahan- perubahan pada masa pra haid menyebabkan kadar gula turun. Sistem saraf dan otak perlu untuk meningkatkan kadar gula pada tubuh, sehingga menimbulkan keinginan untuk makan (Shreeve, 1989)
Perubahan-perubahan psikologis pada saat pra haid tidak kelihatan dibandingkan dengan perubahan fisik. Perubahan psikologis yang disebabkan oleh penyakit pra haid mempunyai derajat keseriusan tersendiri yang dapat dirasakan. Dapat mengakibatkan ketegangan yang mungkin ringan, atau sangat hebat, konsentrasi juga dapat sedikit terpengaruh atau menjadi sangat terganggu. Adapun gejala psikologis sindrom pra haid adalah ketegangan , rasa cepat marah, depesi, kelesuan, dan berkurangnya daya konsentrasi.
Ketegangan akibat sindrom pra haid dapat menimbulkan sejumlah gejala fisik seperti menyebabkan sejumlah besar tekanan mental, seperti pegal dan nyeri. Ketegangan mental dapat mengakibatkan ketegangan pada otot-otot sehingga menimbulkan kekakuan, kecanggungan, dan pegal pada anggota gerak serta persendian. Ketegangan otot yang meningkat merupakan aspek mekanisme reflek karena banyaknya pengeluaran adrenalin oleh kelenjar adrenalin. Kadar adrenalin yang meningkat dalam darah juga bertanggung jawab atas peningkatan denyut jantung, mulut kering, nafas terasa sesak dan cepat.
Rasa marah dapat merupakan cetusan dari ketegangan di dalam diri dan dapat mengakibatkan percekcokan dalam rumah tangga dan kesengsaraan bagi diri sendiri.
Kemarahan dapat juga timbul dalam bentuk kekerasan fisik.
Depresi adalah gejala umum lain dari sindrom pra haid. Depresi dianggap sebagai ciri utama sindrom pra haid. Tingkat depresi bervariasi dari kemurungan setiap bulan sampai kekecauan batin yang serius. Salah satu ciri depresi pra haid adalah kecepatan untuk mengubah sehingga wanita yang biasa stabil dan bahagia menjadi pun bisa mengalami perubahan batin pada awal sindrom pra haid. Perubahan suasana hati, misalnya riang menjadi murung, suka marah, dan suka menangis.
Kelesuan sering dialami oleh penderita sindrom pra haid, terutama mereka yang cenderung merasa depresif selama ini. Mungkin kelesuan merupakan cirri umum pada penyakit depresi yang biasa. Perasaan lesu dan lemah sejalan dengan perasaan lelah. Selama masa pra haid dapat merasa sangat lelah meskipun sedikit melakukan aktivitas.
Berkurangnya konsentrasi dan daya ingat adalah gejala yang umum dari sindrom pra haid dan dapat disembuhkan bila diobati penyebab yang mendasarinya (Shreeve,
1989)
Pencegahan Sindrom Pra Haid
Pencegahan PMS (sindrom pra-menstruasi) atau sindrom pra haid yang tampaknya begitu alamiah dapat diatasi atau setidaknya dapat diredakan sehingga tidak menyengsarakan. Berkat perkembangan ilmu pengetahuan banyak yang sebenanya dapat dilakukan dengan pendekatan gizi seperti mengurangi makanan, mengurangi garam, meningkatkan masukan vitamin B6, dan menambah asam lemak.
Mengurangi minum, pada saat terjadi ketidakseimbangan dalam proses tata kerja dalam tubuh, ternyata membuat kerja ginjal akan lebih banyak menimbun cairan di dalam tubuh ketimbang menghasilkan urin. Mengurangi cairan yang masuk ke dalam tubuh dapat mengatasi pembengkakan.
Mengurangi konsumsi garam, sebab garam memiliki sifat untuk mengikat air, sehingga akan menyebabkan banyaknya cairan yang tertimbun dalam tubuh. Akibatnya tubuh mengalami pembengkakan.
Meningkatkan konsumsi vitamin B6 (piridoksin) dapat mengatasi sakit kepala dan depresi pra haid. Vitamin ini sangat dibutuhkan untuk mengatasi pembengkakan. Vitamin B6 dapat diperoleh dari bahan alami seperti hati, kacang merah, ikan segar, pisang, alpokat, anggur, kacang tanah, kenari dan lain sebagainya.
Meningkatkan asupan asam lemak linoleat yang merupakan salah satu jenis asam lemak esensial. Essensial harus diproleh dari makanan karena tubuh tidak mensintesa sendiri. Jenis asam lemak ini terdapat pada banyak sayuran dan bahan nabati lainnya ketimbang pada bahan hewani. Untuk meningkatkan efesiensi penggunaan asam lemak di dalam tubuh sebaiknya mengkonsumsi makanan yang mengandung mineral seng,
magnesium, seleniuum. Vitamin B1, C dan E. Seng banyak terdapat pada daging sapi,
telur atau susu nonfat. Mangnsium banyak terdapat pada kacang-kacangan, sayuran hijau, apel, atau jeruk nipis (Wijaya, 2003).
Kunjungi : Download KTI Kebidanan dan Keperawatan No 246
0 comments:
Posting Komentar