Hipotermi merupakan suatu keadaan dimana tubuh bayi mengalami penurunan suhu tubuh dibawah 36ºC Celsius yang pada akhirnya menyebabkan trauma dingin pada bayi baru lahir dan mengakibatkan kesakitan bahkan kematian. Hipotermi berkaitan erat dengan proses metabolisme dan pertambahan pemakaian energi. Suhu normal bayi baru lahir adalah 36ºC-36,4ºCelsius (suhu aksila), dan 36,5ºC-37ºCelsius (suhu rectal) (maryunani, 2008. halaman 160).
Macam-Macam Hipotermi
1. Tanda-tanda Hipotermi sedang (stress dingin)
Aktifitas berkurang, letargi, tangisan lemah, kulit berwarna tidak rata, kemampuan menghisap lemah dan kaki teraba dingin
2. Tanda-tanda Hipotermi berat (cedera dingin)
Sama dengan hipotermi sedang, bibir dan kuku kebiruan, Pernafasan lambat, bunyi jantung lambat, selanjutnya mungkin timbul hipogklemia dan asidosis metabolic
3. Tanda-tanda stadium lanjut
Muka, ujung kaki dan tangan berwarna merah terang, bagian tubuh lainnya pucat, kulit mengeras merah dan timbul edema terutama pada punggung, kaki dan tangan (cholil, 2003).
Penyebab Hipotermi
Ketika bayi baru lahir tidak segera dibersihkan, terlalu cepat dimandikan, tidak segera diberi pakaian, tutup kepala, dan dibungkus, diletakkan pada ruangan yang dingin, tidak segera didekapkan pada ibunya, terlalu cepat dipisahkan dari ibunya dan tidak segera disusui ibunya (http://rioyonotan.blogsppot.com dikutip 7 November 2009).
Pencegahan Hipotermi
1. Keringkan bayi dengan seksama
Pastikan tubuh bayi dikeringkan segera setelah lahir untuk mencegah kehilangan panas yang disebabkan oleh evaporasi cairan ketuban pada tubuh bayi. Keringkan bayi dengan handuk atau kain yang telah disiapkan diatas perut ibu. Mengeringkan dengan cara menyeka tubuh bayi, juga merupakan rangsangan taktil untuk membantu bayi memulai pernapasannya.
2. Selimuti bayi dengan selimut atau kain bersih dan hangat
Segera setelah mengeringkan bayi dan memotong tali pusat, ganti handuk atau kain yang dibasahi oleh cairan ketuban kemudian selimuti bayi dengan selimut atau kain yang hangat, kering dan bersih. Kain basah di dekat tubuh bayi dapat menyerap panas tubuh bayi melalui proses radiasi. Ganti handuk, selimuti atau kain yang basah telah diganti dengan selimut atau kain yang baru
3. Selimuti bagian kepala bayi
Pastikan bagian kepala bayi ditutupi atau diselimuti setiap saat. Bagian kepala bayi memiliki luas permukaan yang relative luas dan bayi akan dengan cepat kehilangan panas jika bagian tersebut tidak tertutup.
4. Anjurkan ibu untuk memeluk dan menyusui bayinya
5. Pelukan ibu pada tubuh bayinya dapat menjaga kehangatan tubuh dan mencegah kehilangan panas. Anjurkan ibu untuk menyusukan bayinya segera setelah lahir. Sebaiknya pemberian ASI harus dimulai dalam waktu satu jam pertama kelahiran
6. Jangan segera menimbang atau memandikan bayi baru lahir
karena bayi baru lahir capat dan mudah kehilangan panas tubuhnya, sebelum melakukan penimbangan, terlebih dulu selimuti bayinya dengan kain atau
selimut bersih dan kering. Berat badan bayi dapat dinilai dari selisih berat bayi pada saat berpakaia /diselimuti dikurangi dengan berat pakaian / selimut. Bayi sebaiknya dimandikan enam jam setelah lahir. Memandikan bayi beberapa jam pertama setelah lahir dapat menyebabkan hipotermi yang membahayakan kesehatan bayi baru lahir (Wiknojosastro, 2008 hal:97)
Kunjungi : Download KTI Kebidanan dan Keperawatan No 249
0 comments:
Posting Komentar