Antenatal care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. Pemeriksaan kehamilan perlu dilakukan oleh ibu hamil selama hamil, mulai dari triwulan 1 sampai saat berlangsung persalinan. Ibu hamil sebaiknya mengunjungi bidan atau dokter sedini mungkin semenjak dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan antenatal ( Saifuddin, 2002 )
Prinsip pokok Antenatal Care terdiri dari :
1. Proses kehamilan adalah proses fisiologis
Kehamilan bukan suatu penyakit tapi kehamilan adalah proses normal dan wajar dialami wanita. Namun demikian dalam proses tersebut bidan perlu memfasilitasi agar proses yang akan dilalui dipahami dan diterima baik.
2. Non intervensi dan sederhana
Ini bukan berarti tidak boleh memberikan tindakan sama sekali, namun tindakan disesuaikan dengan kebutuhan klien
3. Aman berdasrkan evidence based
Bahwa asuhan yang diberikan harus didasarkan pada bukti – bukti ilmiah yang sudah dibuktikan serta tidak membahayakan klien.
4. Orientasi pada ibu secara komprehensif
Ibu dipandang sebagai mahluk individu maupun mahluk sosial yang mempunyai kebutuhan.
5. Menjaga kerahasiaan ibu / klien
6. Membantu ibu dalam menciptakan proses fisiologis
7. Memberikan informasi dan konseling yang cukup
8. Mensuport ibu dan keluarga supaya aktif
9. Memberdayakan keluarga dalam asuhan yang diberikan
10. Menghormati praktik adat
Dalam memberikan asuhan seorang bidan harus menghargai praktik adat yang dilakukan terutama adat yang mendukung proses asuhan.
11. Menghormati kesehatan fisik, fisiologis, spritual dan sosial ibu
12. Usaha promosi dan preventif
Tujuan pemeriksaan kehamilan secara umum adalah menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan mental untuk menyelamatkan ibu dan bayi sehat.
Adapun tujuan khusus dari pemeriksaan kehamilan adalah :
1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu dan bayi
3. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan
4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan aman selama ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin
5. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal ( Varney, 2000 )
Standar pelayanan antenatal adalah pelayanan antenatal yang diberikan pada ibu hamil selama kehamilan. Standar pelayanan antenatal yang disebut dengan 7T yang terdiri dari :
1. Timbang berat badan
Timbang berat badan bertujuan untuk mengetahui keadaan perkembangan pada ibu dan janin
2. Ukur tekanan darah
Pengukuran tekanan darah bertujuan untuk mengetahui kondisi ibu, sehingga dapat diterapkan diagnosa kehamilan dari ibu.
3. Ukur tinggi fundus uteri
Pengukuran tinggi fundus uteri bertujuan untuk mengetahui perkembangan dari janin serta mengetahui usia kehamilan
4. Pemberian imunisasi toksoid lengkap
Pemberian imunisasi bertujuan untuk mencegah infeksi selama kehamilan sampai dengan persalinan.
5. Pemberian tablet besi, minimum 90 tablet selama kehamilan
Pemberian tablet besi betujuan untuk mencegah terjadinya anemia selama kehamilan.
6. Tes terhadap penyakit menular seksual
Tes ini bertujuan untuk mencegah tertularnya ibu dengan penyakit menular seksual yang dapat membahayakan janin.
7. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan
Temu wicara bertujuan untuk membicarakan mengenai kondisi kehamilan, penyulit – penyulit yang dialami bila ada ( Saiffuddin, 2002).
Di dalam memperhatikan batasan dan tujuan pengawasan antenatal care, perlu adanya suatu jadwal dalam pemeriksaan antenatal yang terdiri dari :
1. Pemeriksaan pertama
Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui terlambat haid
2. Pemeriksaan Trimester I dan II
Pemeriksaan dilakukan setiap bulan sekali, untuk mengobservasi adanya penyakit yang bdapat mempengaruhi kehamilan, rencana untuk pengobatan, nasehat diet tentang empat sehat lima sempurna dan pemberian imunisasi tetanus I.
3. Pemeriksaan Trimester III
Pemeriksan dilakukan dua minggu sekali sampai ada tanda – tanda kelahiran, imunisasi II, mengobservasi terjadinya komplikasi kehamilan trimester III, dan nasehat tentang tanda – tanda inpartu.
4. Periksa khusus bila ada keluhan – keluhan ( Manuaba, 2002 ).
Kunjungi : Download KTI Kebidanan dan Keperawatan No 239
0 comments:
Posting Komentar