A. Definisi menurut Sarwono Prawirohardjo
Pre eklamsi adalah penyakit dengan tanda-tanda
hipertensi, edema dan proteinuria yang timbul karena kehamilan.
Hipertensi : Untuk menegakkan diagnosis pre eklampsi,
kenaikan tekanan sistolik harus 30 mmHg atau lebih diatas tekanan yang biasa
ditemukan.
Edema : Penimbunan cairan
secara umum dan berlebihan dalam cairan tubuh dan biasanya dapat diketahui dari
kenaikan berat badan serta pembengkakan kaki, jari tangan dan muka.
Proteinuria : Konsentrasi
protein dalam air kencing yang melebihi 0,3 gr/liter dalam air kencing 24 jam
atau pemeriksaan kualitatif menunjukkan 1 atau 2 lebih.
B. Etiologi menurut Sarwono Prawirohardjo
Beberapa faktor predisposisi dan faktor lain, diduga sebagai berikut :
1.
Sebab bertambahnya frekuensi pada primigraviditas,
kehamilan ganda, hidramnion dan molahidatidosa.
2.
Sebab bertambahnya frekuensi dengan makin tuanya
kehamilan.
3.
Sebab dapat terjadinya perbaikan keadaan penderita
dengan kematian janin dalam uterus.
4.
Sebab jarangnya terjadi eklampsia pada
kehamilan-kehamilan berikutnya.
5.
Sebab timbulnya hipertensi, edema, proteinuria, kejang
dan koma.
C. Patologi
1.
Perubahan pada plasenta dan uterus
Menurunnya
aliran darah ke plasenta mengakibatkan gangguan fungsi plasenta
2.
Perubahan pada ginjal
Disebabkan oleh aliran darah ke dalam ginjal
menurun, sehingga menyebabkan filtrasi glomelurus mengurang.
3.
Perubahan pada retina
Pada pre eklampsi tampak retina edema dan
menyeluruh pada satu atau beberapa arteri.
4.
Perubahan paru-paru
Edema paru-paru merupakan sebab utama kematian
penderita pre eklampsi dan eklampsi.
5.
Perubahan pada anak
MC. Cali melaporkan bahwa resistensi pembuluh darah
dalam otak pada hipertensi dalam kehamilan lebih meninggi lagi pada eklampsia.
6.
Metabolisme air dan elektrolit
Hemokonsentrasi yang menyertai pre eklampsi dan
eklampsi tidak diketahui sebabnya.
D. Gambaran Klinik
Biasanya tanda-tanda pre eklampsi timbul dalam urutan
1.
Bertambahnya berat badan yang berlebihan
2.
Diikuti edema
3.
Hipertensi
4.
Proteinurine
Pada pre eklampsi ringan
tidak ditemukan gejala-gejala subjektif, adapun penyakit digolongkan berat bila
ditemukan :
1.
Tekanan sistolik 160 mmHg atau lebih tekanan diastolik
110 mmHg atau lebih.
2.
Proteinuria 59 atau lebih dalam 24 jam atau 3 atau
lebih pada pemeriksaan kuantitatif.
3.
Oligoria, air kencing 400 ml atau kurang dalam 24 jam.
4.
Keluhan serebral, gangguan penglihatan atau nyeri di
daerah epigastrium.
5.
Edema paru-paru atau sianosis.
E. Pencegahan
F. Penanganan
Tujuan penanganan ialah :
1.
Mencegah terjadinya pre eklampsia berat dan eklampsia
2.
Melahirkan janin hidup
3.
Melahirkan janin dengan trauma sekecil-kecilnya
Pada umumnya indikasi
untuk merawat penderita pre eklampsi di rumah sakit :
a.
TD sistolik 140 mmHg dan diastolik 90 mmHg
b.
Protein urine 1 + atau lebih
c.
Kenaikan BB 1,5 kg atau lebih dalam seminggu
d.
Penambahan edema secara hati-hati.
Istirahat di tempat tidur
masih merupakan terapi utama untuk penanganan pre eklampsi, istirahat dengan
berbaring pada sisi tubuh menyebabkan pengaliran darah ke plasenta meningkat,
aliran darah ke ginjal juga lebih banyak. Tekanan vena pada ekstremitas bawah
turun dan resorbsi cairan dari daerah tersebut bertambah selain itu juga
mengurangi kebutuhan volume darah yang beredar. Oleh sebab itu dengan istirahat
biasanya tekanan darah turun dan edema berkurang. Pemberian fenobarbital 3×30
mg sehari akan menerangkan penderitaan dan dapat juga menurunkan tekanan darah.
Jika kehamilan < 37 minggu dan tidak ada tanda-tanda perbaikan,
lakukan penilaian 2× seminggu secara rawat jalan :
- Pantau tekanan darah, protein urine dan kondisi jalan
- Lebih banyak istirahat
- Diet biasa
- Tidak perlu diberi obat-obatan
- Jika rawat jalan tidak mungkin, rawat di RS
a)
Diet biasa
b)
Pantau tekanan darah 2× sehari, protein urine 1×sehari
c)
Tidak perlu obat-obatan
d)
Tidak perlu diuretik, kecuali jika edema paru,
dekomprensasi tordis atau gagal ginjal akut
e)
Jika tekanan darah diastolik turun sampai normal pasien
dapat dipulangkan
- Nasehatkan untuk
istirahat dan perhatikan tanda-tanda pre eklampsi berat
- Kontrol 2× seminggu
- Jika tekanan diastolik naik lagi, rawat kembali
f)
Jika tidak ada tanda-tanda perbaikan, tetap dirawat
g)
Jika terdapat tanda-tanda pertumbuhan janin terhambat,
pertimbangkan terminasi kehamilan.
h)
Jika protein urine, segera tangani preeklampsi berat.
DAFTAR
PUSTAKA
Manuaba
Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan,
Penyakit Kandungan, dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC
Prawirohardjo,
Sarwono, Prof. Dr. SPOG. 1997. Ilmu
Kebidanan Edisi III. Yayasan
Bina Pustaka
: Jakarta .
Mansjoer,
Arif, Triyanto, Kuspuji, dkk. 2001. Kapita Selekta
Kedokteran Jilid
I. Jakarta
: Media Aesculapius .
0 comments:
Posting Komentar