Tumbuh Kembang
2.4.1 Pengertian
Pertumbuhan ialah bertambahnya ukur an dari jumlah serta jaringan interseluler, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh dalam arti sebagian atau keseluruhan. Jadi bersifat kuantitif sehingga dengan demikian dapat kita ukur dengan mempergunakan satuan panjang atau satuan berat.
Perkembangan ialah bertambahnya kemampuan struktur dan fungsi dari lebih kompleks, jadi bersifat kuantitatif yang lebih kompleks, jadi bersifat kualitatif yang
pengukurannya jauh lebih sulit dari pada pengukuran pertumbuhan (Narendra,B, dkk,
2002).
Pertumbuhan fisik yaitu pertambahan masa tumbuh, seperti berat, panjang, serta tinggi badan, lingkar kepala, lingkar lengan atas, dan sebagainya, merupakan kandisi kuantitif. Sedang perkembangan, yaitu intelektualitas yang terlihat dalam bentuk kemampuan motorik, psikososial, dan bahasa merupakan kondisi kualitatif (Pujiarto,
2005).
Tahun Pertama pertumbuhan merupakan saat-saat yang menyenangkan. Bayi bertumbuh lebih cepat selama masa ini disbanding tahun-tahun lainya kecuali masa sembilan bulan dalam kandungan, bertumbuh dengan cepat dan menakjubkan dalam segala bidang yaitu : pertumbuhan fisik, perkembangan kognitif, perkembangan psiko logis (Penny Warner, 2005)
2.4.2. Ciri-ciri Pertumbuhan dan Perkembangan
Meskipun pertumbuhan dan perkembangan mempunyai arti yang berbeda, namun keduanya saling mempengaruhi dan berjalan secara stimulant. Pertumbuhan ukuran fisik akan disertai dengan pertambahan kemampuan perkembangan anak. (Nursalam, 2005).
Adapun ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan anak menurut Suganda
Tanuwijaya (Narendra, B, dkk, 2002) adalah :
1. Ciri Pertumbuhan.
Ciri pertumbuhan dapat dinilai dari beberapa perubahan antara lain :
a. Perubahan ukuran
Perubahan ini terlihat jelas pada pertumbuhan fisik yang dengan bertambahnya umur anak terjadi pula penambahan berat badan, tinggi badan, lingkar kepala dan lain-lain
b. Perubahan proporsi
Proporsi tubuh seorang bayi baru lahir sangat berbeda dibandingka n tubuh anak ataupun orang dewasa. Pada bayi baru lahir, kepala relatif mempunyai proporsi yang lebih besar dibandingka n dengan umur-umur lainnya.
c. Hilangnya ciri-ciri lama.
Selama proses pertumbuhan terdapat hal-hal yang terjadi perlahan-lahan seperti menghilangnya kelenjar timus, lepasnya gigi susu dan menghilanganya repleks- repleks pr imitif.
d. Timbulnya ciri-ciri baru
Timbulnya cirri-ciri baru ini adalah sebagai akibat pematangan fungsi-fungsi organ. Pertumbuhan fisik yang penting selama pertumbuhan adalah munculnya gigi tetap yang menggantikan gigi susu yang tetap lepas.
2. Ciri Perkembangan
a. Perkembangan melibatkan perubahan.
Karena perkembangan terjadinya bersamaan dengan pertumbuhan maka setiap pertumbuhan disertai dengan peruhan fungsi, perkembangan sistim reproduks i misalnya, disertai dengan perubahan organ kelamin, perkembangan intelegensia menyertai pertumbuhan otak dan serabut saraf.
b. Perkembangan awal menentukan pertumbuhan selanjutnya.
Perkembangan awal merupakan awal masa kritis karena akan menetukan perkembangan selanjutnya.
c. Perkembangan memiliki tahap yang berurutan.
Tahap ini dilalui seorang anak mengikuti pola yang mengatur dan berurutan, tahap-tahap tersebut tidak bias terjadi terbalik. Misalnya anak terlebih dahulu mampu membuat lingkaran sebelum membuat gambar kotak berdiri sebelum berjalan dan sebagainya.
2.4.3. Tahapan Tumbuh Kembang Bayi.
Pada dasarnya tumbuh kembang merupakam dasar kehidupan yang berlangsung melalui tahapan-tahapan tumbuh kembang yang mempunyai cirri khas dengan kebutuhan dan permasalahannya (Narendra, B, dkk, 2002).
Adapun tahapan-tahapan tumbuh kembang bayi menurut Nursalam (2005)
adalah :
a. Usia 1 – 3 bulan
Anak berusaha mengelola koordinasi bola mata untuk mengikuti suatu objek, membedakan seseorang dengan benda, senyum naluri, dan bersuara, pada posisi tertelungkup anak berusaha mengangkat kepala, jika tertidur telentang, anak lebih menyukai sikap memiringkan kepala.
b. Usia 4 – 6 bulan.
Anak mampu mengangkat kepala dan menoleh ke kiri ke kanan saat telungkup, anak mampu membalikkan benda pada posisi telungkup dan sebaliknya, berusahan meraih benda-benda disekitarnya untuk dimasukkan ke mulut. Anak mampu tertawa lepas pada suasana yang menyenangkan, misalnya diajak bercanda, sebaliknya akan cerewet / menangis pada suasana tidak menyenangkan.
c. Usia 7 – 9 bulan.
Anak mulai bergerak memutar posisi telungkup untuk menjangkau benda-benda sekitarnya, anak mulai bergerak merayap atau merangkak dan duduk sendiri tanpa bantuan. Apabila dibantu berdiri, anak berusaha untuk melangkah sambil berpegangan. d. Usia 10 – 12 bulan.
Anak suka sekali bermain cilukba, anak mampu melambaikan tangan, bermain bola, memuku l-mukul, dan memberikan benda yang dipegang bila diminta.
Kunjungi : Download KTI Kebidanan dan Keperawatan No 214