A.  Kecemasan
1.   Defenisi
Kecemasan adalah keadaan yang menggambarkan suatu pengalaman subyektif mengenai ketegangan mental kesukaran dan tekanan yang menyertai suatu konflik atau      ancaman   atau                fenomena        yang          sangat                  tidak            menyenangkan   serta   ada hubungannya berbagai perasaan yang sifatnya difuss, yang sering bergabung atau disertai gejala jasmani.
2.   Macam–macam  Kecemasan a.   Kecemasan Akut
Definisi  Pada keadaan ini perasaan sakit berat, dan takut bisa berjalan beberapa menit atau beberapa jam.  Mungkin penderita sadar, sebelumnya punya pengalaman emosi (biasa terdapat pada Ibu yang akan bersalin).
Gejala-gejala :
1)  Perasaan takut
2)  Mudah berdebar-debar
3)  Hyperventilasi
4)  Perasaan payah (lemah, lesu)
5)  Tachy cardi
6)  Hyperhyrosis
7)  Pernafasan kasar
8)  Hypertensi sifatnya sistolik
9)  Diarrhee
10) Polyuri (sering kencing)
11) Perasaan tersumbat di tenggorokan dsb. b.   Kecemasan Kronis
Definisi  :  Kecemasan  timbul  untuk  sebab  yang  tidak  diketahui (tidak  di sadari)
Mungkin karena penderita tidak tahu sebab maka justru kecemasannya akan bertambah, sehingga fisik makin bertambah pula.
Gejala-gejala :
1)  Sakit kepala
2)  Keluhan-keluhan gastro intestinal
3)  Kelelahan
4)  Pada pemeriksaan fisik lengkap tidak ditemukan kelainan apa-apa
3.  Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecemasan dalam Persalinan a.   Takut Mati
Perasaan takut  mati biasanya muncul karena belum menyadari akan nilai hidup dan kematian, kecemasan yang muncul pada intinya adalah disebabkan karena  hati  dan  hidup  tidak  ada  ketentraman,  orang  yang  cemas  adalah   
karena dirinya tidak mengenal takdir nasib dari Tuhan.  Ketakutan terhadap kematian biasanya muncul pada orang yang tidak memiliki kepercayaan dan keyakinan                    terhadap      Tuhan.                     Ketidaksiapan              menghadapi          kematian menimbulkan kecemasan saat Ibu menghadapi persalinan.
b.   Trauma Kelahiran
Trauma kelahiran ini berupa ketakutan akan  berpisahnya bayi dari rahim Ibunya, ketakutan berpisah ada kalanya menghinggapi seorang Ibu yang merasa amat takut kalau bayinya akan terpisah dari dirinya, seolah-olah Ibu tersebut menjadi tidak mampu menjamin keselamatan bayinya.
c.   Perasaan berdosa atau bersalah terhadap Ibunya
Sejak kecil kita mendapat perawatan orang tua dengan kasih sayang, setelah beranjak dewasa tentu kita ingin membalas budi orang tua, masalah terjadi manakala kita tidak dapat membalas budi orang tua dan apa yang terjadi pada diri kita saat ini tidak sesuai harapan orang tua (Bambang, 1987)
d.   Ketakutan Melahirkan
4.   Tingkat Kecemasan
Menurut Stuart & Sudden (1998), tingkat kecemasan dapat terbari menjadi 4, yaitu :
a.   Kecemasan ringan atau Mild anxiety
Adalah suatu kecemasan yang  masih ringan. Pada tingkat  ini sebenarnya merupakan  hal  yang  sehat  karena  merupakan  tanda  bahwa  antara  lain keadaan  jiwa  dan  tubuh  manusia  agar  dapat  mempertahankan  diri  dan lingku ngan yang serba berubah. Kecemasan dapat sangat bersifat konstruktif bila dilakukan dengan secara sehat dan normal.
b.   Kecemasan sedang atau moderate
Adalah suatu kemampuan yang menyempit, ada gangguan atau hambatan dalam perbaikan dirinya, terjadi peningkatan respirasi dan denyut nadi.
c.   Kecemasan berat atau Severe
Adalah adanya perasaan-perasaan canggung terhadap waktu atau perhatian, persepsi menurun, tidak konsentrasi, kesulitan komunikasi, hyperventilasi, tachicardi, mual dan sulit kepala.
d.   Panik atau Panic
Individu sangat kacau sehingga berbahaya bagi diri maupun orang lain. Tidak mampu bertindak, berkomunikasi dan berfungsi secara aktif.
Ketakutan    melahirkan      berhubungan     dengan    proses    melahirkan     yang berkaitan dengan Ibu, kejadian melahirkan merupakan peristiwa besar yang membawa Ibu berada antara hidup dan mati, menyebabkan Ibu merasa cemas akan  keadaannya,  dukungan  yang  penuh  dari  anggota  keluarga  penting artinya bagi seorang Ibu bersalin terutama dukungan suami sehingga memberikan support moril terhadap Ibu (Kartono, 1986).
5.   Ciri-ciri Kecemasan
Menurut Jeffery S., (2003:164) beberapa ciri dan kecemasan adalah a.   Ciri Fisik
1)  Kegelisahan, kegugupan
2)  Tangan atau anggota tubuh yang bergetar atau gemetar
3)  Banyak berkeringat
4)  Mulut atau kerongkongan terasa kering, sulit menelan
5)  berdebar keras berdetak kencang
6)  Terdapat gangguan sakit perut atau mual
7)  Wajah terasa memerah dan merasa sensitif atau mudah marah b.   Ciri-ciri Behavioral
1)  Perilaku menghibur
2)  Perilaku melekat dan dependent
3)  Perilaku terguncang
4)  Ciri-ciri Kognitif
5)  Khawatir tentang sesuatu
6)  Kecemasan akan kehilangan kontrol
7)  Berfikir bahwa semuanya tidak lagi bisa dikendalikan
8)  Pikiran terasa bercampur aduk atau kebingungan
9)  Sulit berkonsentrasi
6.   Anxiety Rating Sacle atau Skala Kecemasan
Menurut Hamilton (1998), skala kecemasan terbagi beberapa aspek :
a.   Aspek Psikologis
1)    Perasaan cemas: cemas, firasat buruk, cemas, mudah tersinggung.
2)   Ketegangan:  merasa  cemas,  letih,  mudah  terkejut,  mudah  menangis, gemetar, gelisah, tidak dapat istirahat.
3)   Kecemasan: pandangan gelap, cemas ditinggal sendiri, cemas pada orang asing, cemas pada binatang besar, cemas pada kerumunan orang banyak, cemas keramaian lalu lintas.
4)    Gangguan kecerdasan: sukar berkonsentrasi, daya ingat buruk.
5)   Perasaan depresi: hilang minat, sedih, perasaan berubah setiap hari. b.   Aspek Fisiologis
1)  Gangguan tidur: sukar tidur, terbangun pada malam hari, mimpi buruk, mimpi  menakutkan,  tidur  pulas,  bila  terbangun  badan  lemas,  sering mimpi.
2)  Gejala somatik atau otot-otot: nyeri otot, kaku, kedutan, gigi gemerutuk, suara tidak stabil.
3)  Gejala sensorik: penn glihatan kabur, gelisah, muka merab, merasa lemas.
4)  Gejala Kardiovaskuler: tachycardi, nyeri dada, denyut nadi meningkat, merasa lemah, denyut jantung berhenti sejenak.
5)  Pernafasan: merasa tertekan di dada, perasaan tercekik, sering menarik nafas pendek.
6)  Ganguan Gastrointestinal: sulit  menelan, gangguan penceranaan, nyeri lambung, mual muntah, pernafasan perut.
7)  Gangguan     Urogenital:      tidak     dapat    menahan     kencing,     frigiditas, amenorrhoe.
8)  Gangguan Otonom: Mulut kering, muka merah, berkeringat, bulu roma berdiri.
9)  Perilaku sesaat: gelisah, tidak tenang, jari gemetar, muka tegang, tonus otot meningkat, mengerutkan dahi, nafas pendek dan cepat.


 
 Postingan
Postingan
 
 
0 comments:
Posting Komentar