Makanan Pendamping Air Susu Ibu (ASI)
2.4.1. Pengertian Makanan Pendamping ASI
Makanan pendamping ASI adalah makanan atau minuman yang mengandung gizi diberikan kepada bayi atau anak untuk memenuhi kebutuhan gizinya. Diberikan mulai umur 4-24 bulan semakin meningkat umur bayi atau anak kebutuhan akan zat gizi semakin bertambah karena diperlukan untuk tumbuh kembang. Makanan pendamping ASI merupakan makanan peralihan dari ASI ke makanan keluarga. Pengenalan dan pemberian makanan pendamping ASI yang cukup dalam hal kualitas penting untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan anak (Azwar, 2000).
2.4.2. Pemberian makanan pendamping ASI
ASI dapat mencukupi kebutuhan bayi sampai berumur 4-6 bulan, sesudah itu ASI tidak lag memenuhi seluruh kebutuhan gizinya, oleh karena itu bayi memerlukan makanan tambahan (Suhardjo, 1998).
Makanan tambahan untuk bayi sebaiknya memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. Nilai energi dan kandungan protein tinggi.
2. Memiliki nilai suplementasi yang baik, mengandung vitamin dan mineral dalam jumlah cukup.
3. Dapat diterima dengan baik.
4. Harganya relatif murah.
5. Sebaiknya dapat diproduksi dari bahan yang tersedia secara lokal
(Muchtadi, 1996).
Menurut WHO (2003), syarat makanan tambahan yang baik adalah :
1. Kaya energi, protein, dan mikronutrien (terutaman zat besi, zink, kalsium, vitamin A, vitamin C, dan folat).
2. Bersih dan aman, yaitu :
a. Tidak ada bakteri penyebab penyakit atau organisme berbahaya lainnya.
b. Tidak ada bahan kimia yang berbahaya atau toksin.
c. Tidak ada potongan tulang atau bagian yang keras yang dapat membuat anak tersedak.
d. Tidak terlalu panas.
3. Tidak terlalu pedas atau asin.
4. Mudah dimakan dan disukai oleh anak.
5. Mudah disiapkan dan harganya terjangkau.
Pada umur 6 bulan, tidak lebih dari 50% kebutuhan energi berasal dari makanan tambahan dan ASI terus diberikan. Bila ASI tidak ada lagi maka formula dapat diberikan sekurang-kurangnya 500 ml. Pada bulan pertama hindari makanan yang mengandung kadar nitrat potensial tinggi seperti bayam (Suhardjo, 1989).
Menurut Winarno (1987), terdapat dua kriteria yang dapat digunakan untuk menguji apakah suatu formula makanan tambahan untuk bayi atau anak dapat diterima atau tidak, yaitu :
1. Kriteria penerimaan bayi atau anak terdiri dari :
a. Jumlah persentase baik atau anak yang menolak makanan tambahan tersebut tidak lebih dari 25%.
b. Anak-anak mampu mengkonsumsi makanan tambahan tersebut yang mengandung 300 kalori dan 6-8 gram protein, sebagai tambahan dari konsumsi ASI tiap hari.
2. Kriteria penerimaan ibu terdiri dari :
a. Ibu menyenangi rasa makanan tambahan tersebut.
b. Cara menyiapkannya mudah, sederhana, dan cepat, tidak lebih dari 15 menit.
c. Tahan selama 12 jam tanpa adanya penyimpangan rasa dan bau.
d. Setelah mengkonsumsi makanan tambahan tersebut bayi atau anak tidak mengalami akibat buruk, seperti diare atau muntah-muntah.
Pemberian makanan anak umur 0-24 bulan yang baik dan benar, harus sesuai dengan pertambahan umur, perkembangan dan kemampuan bayi atau anak menerima makanan, dan dengan tahapan-tahapan tertentu.
a. Makanan bayi umur 0-4 bulan
1. Pemberian kolostrum.
2. Hanya ASI saja.
b. Makanan bayi umur 4-6 bulan.
1. Pemberian ASI diteruskan.
2. Bayi mulai diperkenalkan dengan makanan pendamping ASI berbentuk lumat halus. Contoh : bubur susu, biskuit yang ditambah air atau susu, pisang yang dilumatkan. Berikan untuk pertama sekali salah satu jenis makanan pendamping ASI sedikit demisedikit dengan jumlah 1-2 kali sehari.
c. Makanan bayi umur 6-12 bulan.
1. Pemberian ASI diteruskan.
2. Berikan porsi yang sesuai seperti campuran makanan yang dilumatkan yang terbuat dari kentang atau nasi yang dicampur dengan ikan atau kacang tanah tumbuk, tambahkan sayuran hijau, berikan 2 x sehari.
d. Makanan bayi umur 12-24 bulan.
1. Umur 10 bulan bayi diperkenalkan dengan makanan keluarga secara bertahap.
2. Makanan lunak diberikan 3 kali sehari dengan takaran yang cukup.
3. Berikan porsi yang sesuai seperti campuran makanan yang dilumatkan yang terbuat dari kentang atau nasi yang dicampur dengan ikan atau kacang tanah tumbuk, tambahkan sayuran hijau, berikan 3 x sehari.
2.4.3. Jenis makanan pendamping ASI.
Biskuit dan buah merupakan makanan tambahan pertama bagi bayi namun tidak semua biskuit dan buah cocok untuk bayi. Pisang raja merupakan buah pilihan paling baik untuk bayi, selain tinggi zat patinya, pisang raja banyak mengandung vitamin A dan lunak untuk mulut dan perut bayi.
Pisang raja diberikan dsedikitnya 50 gram atau sebuah, pisang ambon sedang 75 gram, pisang raja sereh 25 gram atau sepotong pepaya seberat
100 gram atau 50 gram air jeruk yang setara dengan sebuah jeruk manis
(Handrawan, 1993).
Tekstur makanan pendamping ASI yaitu :
1. Makanan lumat halus yaitu makanan yang dihancurkan terbuat dari tepung dan tampak homogen. Contoh: Bubur susu, bubur sum-sum, biskuit ditambah air panas, pepaya saring, pisang saring dan lain-lain.
2. Makanan lumat yaitu makanan yang dihancurkan atau disaring yang tampak kurang merata. Contoh : Pepaya dihaluskan dengan sendok, pisang dikerik dengan sendok, nasi tim di saring, bubur kacang ijo disaring, kentang yang dilumatkan.
3. Makanan lunak yaitu makanan yang dimasak dengan banyak air dan tampak berair. Contoh : bubur nasi, bubur ayam, bubur kacang ijo.
Kunjungi : Download KTI Kebidanan dan Keperawatan No202
0 comments:
Posting Komentar