Kontrasepsi Hormonal
2.1.1. Pengertian
Kontrasepsi hormonal adalah salah satu metode yang paling efektif dan reversible untuk mencegah terjadinya konsepsi (Baziad, 2002)
Kebanyakan jenis hormon yang terkandung dalam kontrasepsi hormonal adalah jenis sintetik, kecuali yang terkandung dalam depo medrosiprogesteron asetat (depo MPA) yang jenis hormonnya adalah jenis progesteron alamiah (Baziad, 2002).
Wanita mengalami perubahan fisik dan psikis yang sangat berarti seakan memasuki masa pubertas, Masa ini ditandai dengan pertumbuhan organ-organ reproduksi dan mentruasi. Perubahan ini merupakan awal dimulainya masa reproduksi, dimana hormon-hormon yang berhubungan dengan sistem reproduksi mulai bekerja, hormon yang berhubungan dengan reproduksi wanita adalah estrogen dan progesterone.
2.1.2. Jenis Kontrasepsi Hormonal a. Kontrasepsi Pil
Kontrasepsi pil adalah pil atau tablet untuk ibu yang diminum setiap hari selama 3 minggu, dalam satu pil terdapat estrogen dan progestin (Prawirohadjo, 2002).
1. Cara kerja kontrasepsi (IBI, 2003)
a. Menekan ovulasi
b. Mencegah implantasi
c. Lendir serviks mengental sehingga sulit dilalui oleh sperma.
d. Pergerakan tuba terganggu sehingga transportasi telur dengan sendirinya akan terganggu pula.
2. Keuntungan Kontrasepsi pil (Manuaba, 1998).
a. Bila diminum pil sesuai dengan aturan dijamin 100%
b. Dapat dipakai menjelang pengobatan beberapa masalah yaitu ketegangan menjelang menstruasi, perdarahan/menstruasi yang tidak teratur, nyeri saat menstruasi, pengobatan pasangan mandul.
c. Pengobatan penyakit endometriosis d. Dapat meningkatkan libido
3. Kerugian Kontrasepsi Pil (Manuaba, 1998). a. Harus minum pil secara teratur
b. Dalam waktu panjang menekan fungsi ovarium
c. Penyulit ringan yaitu berat badan bertambah, rambut rontok, tumbuh jerawat, mual sampai muntah
d. Mempengaruhi fungsi hati dan ginjal
4. Efek samping kontrasepsi pil (Harian Republika, 2004).
a. Mual
b. Perdarahan/flek diantara masa haid
c. Kenaikan berat badan d. Sakit kepala
e. Bercak hitam di pipi (hiperpigmentasi)
5. Kontraindikasi Pemakaian pil (IBI, 2003).
a. Tidak boleh diberikan pada wanita yang menderita penyakit hepatitis, penyakit jantung, kanker payudara, perdarahan abnormal, kencing manis, dan hamil.
b. Kontrasepsi Suntikan
Suntikan KB adalah suatu cairan yang berisi hormon progesterone yang disuntikan kebokong/otot panggul, lengan atas setiap 3 bulan atau hormon estrogen yang disuntikan setiap satu bulan sekali (Harian Republika, 2004).
1. Cara kerja kontrasepsi KB (IBI, 2003)
a. Menekan ovulasi
b. Membuat lendir serviks menjadi kental sehingga penetrasi sperma terganggu c. Perubahan pada endometrium (atrofi) sehingga implantasi terganggu
d. Menghambat transportasi ovum melalui tuba
2. Keuntungan kontrasepsi suntikan (IBI, 2003)
a. Resiko terhadap kesehatan kecil
b. Tidak berpengaruh terhadap hubungan suami istri
c. Tidak diperlukan pemeriksaan dalam
d. Jangka panjang
e. Efek samping sangat kecil
f. Klien tidak perlu menyimpan obat suntikan
3. Kerugian (IBI, 2003).
a. Terjadi perubahan pada pola haid, seperti tidak teratur, perdarahan bercak/spotting atau perdarahan sampai 10 hari
b. Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan, dan keluhan seperti ini akan hilang setelah suntikan kedua atau ketiga
c. Ketergantungan klien terhadap pelayanan kesehatan, klien harus kembali setiap 30 hari untuk mendapatkan suntikan
d. Efektifitasnya berkurang bila digunakan bersamaan dengan obat-obatan epilepsy (fenition dan berbiturat) atau obat tuberculosis (rifampisin).
e. Dapat terjadi efek samping yang serius seperti serangan jantung, stroke, bekuan darah pada paru dan otak dan kemungkinan timbulnya tumor hati.
f. Penambahan berat badan
g. Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual, hepatitis B virus atau infeksi Virus HIV
h. Kemungkinan terlambatnya pemulihan kesuburan setelah penghentian pemakaian
4. Indikasi
a. Usia reproduktif
b. Anemia
c. Nyeri haid hebat
d. Haid teratur
e. Sering lupa menggunakan pil
5. Kontra Indikasi
a. Hamil dan diduga hamil
b. Menyusui dibawah 6 minggu pasca persalinan
c. Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya d. Penyakit hati (virus hepatitis)
c. Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)
Susuk KB adalah alat kontrasepsi yang mengandung levonorgestel yang dibungkus dalam kapsul dan disusukkan dibawah kulit sebanyak enam kapsul untuk mencegah kehamilan.
1. Cara Kerja KB susuk (IBI, 2003)
a. Lendir serviks menjadi kental
b. Mengganggu proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi implantasi
c. Mengurangi transportasi sperma d. Menekan ovulasi
2. Keuntungan Kontrasepsi AKBK (IBI, 2003)
a. Daya guna tinggi
b. Perlindungan jangka panjang (sampai 5 tahun)
c. Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan
d. Tidak memerlukan pemeriksaan dalam
e. Bebas dari pengaruh estrogen
f. Tidak mengganggu kegiatan senggama
g. Tidak mengganggu ASI
h. Klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan
i. Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan
3. Kerugian Metode Susuk KB (Manuaba, 1998).
a. Menimbulkan gangguan menstruasi, yaitu tidak mendapatkan menstruasi dan terjadi perdarahan yang tidak teratur
b. Berat badan bertambah
c. Menimbulkan akne (jerawat), dan ketegangan payudara
d. Liang senggama terasa kering
4. Indikasi
a. Usia reproduksi
b. Telah memiliki anak ataupun belum
c. Menghendaki kontrasepsi yang memiliki efektifitas tinggi dan menghendaki pencegahan kehamilan jangka panjang
d. Pasca persalinan dan tidak menyusui
e. Pasca keguguran
5. Kontra Indikasi (IBI, 2003).
a. Hamil atau diduga hamil
b. Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya.
c. Benjolan atau kanker payudara
d. Mioma uterus dan kanker payudara
Kunjungi : Download KTI Kebidanan dan Keperawatan No203
0 comments:
Posting Komentar