Kematian perinatal yaitu kematian janin setelah 20 minggu kehamilan, tetapi sebelum permulaan persalinan (Hacker, 2004). Di Amerika Serikat, angka kematian perinatal tercatat 3-8 per 1000.
Angka kematian perinatal di Indonesia tidak diketahui dengan pasti karena belum ada survey yang menyeluruh. Angka yang ada adalah angka kematian  perinatal      di         rumah  sakit     besar    sehingga                   tidak           memberikan gambaran  yang  mendekati  angka  kematian  perinatal  secara  keseluruhan. Dalam 30 tahun terakhir ini angka kematian bayi turun dengan menyolok, tapi angka kematian perinatal dalam sepuluh tahun terakhir kurang lebih menetap. Angka kematian perinatal di rumah sakit pada umumnya berkisar
antara 77 sampai 137 per 1000 (Monintja, 2006).
Kematian  janin  dalam  kandungan  dapat  disebabkan  oleh  beberapa faktor yaitu faktor ibu, faktor janin, dan faktor kelainan tali pusat. Faktor ibu meliputi  umur,  paritas,  pemeriksaan  antenatal,  dan  penyakit  yang  diderita oleh ibu (anemia, pre-eklampsi dan eklampsia, solusio plasenta, diabetes melitus, rhesus iso-imunisasi, infeksi dalam kehamilan, ketuban pecah dini, dan  letak  lintang).  Faktor  janin  yaitu  kelainan  kongenital,  dan                                                                                                infeksi intranatal). Faktor kelainan tali pusat yaitu kelainan insersi tali pusat, simpul tali pusat, dan lilitan tali pusat (Manuaba, 2003; Wiknjosastro, 2005)
Angka kematian janin dalam kandungan dapat diturunkan melalui pengawasan antenatal pada semua ibu hamil dengan menemukan dan mendeteksi dini faktor-faktor yang mempengaruhi keselamatan janin dan neonatus. Selain melakukan pengawasan pada ibu hamil, untuk menurunkan angka  kematian  perinatal  dapat  dilakukan  dengan  memperbaiki  keadaan sosial dan ekonomi, perbaikan kesehatan ibu, memperbaiki teknik diagnosis gawat  janin,  memperbaiki  sarana  pelayanan  kesehatan,  dan  pencegahan infeksi secara sungguh-sungguh (Wiknjosastro, 2005).
Definisi Kematian Janin Dalam Kandungan
Kematian   janin   dalam   kandungan   adalah   kematian   janin   ketika masing-masing berada dalam rahim yang beratnya 500 gram dan usia kehamilan 20 minggu atau lebih (Achadiat, 2004).
Kematian janin dalam kandungan adalah kematian hasil konsepsi sebelum dikeluarkan dengan sempurna dari ibunya tanpa memandang tuanya kehamilan. Kematian dinilai dengan fakta bahwa sesudah dipisahkan dari ibunya janin tidak bernafas atau tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan, seperti  denyut  jantung,  pulsasi  tali  pusat,  atau  kontraksi  otot  (Monintja,
2005)
Sedangkan menurut WHO, kematian janin adalah kematian janin pada waktu lahir dengan berat badan <1000 gram.
Menurut Wiknjosastro (2005) dalam buku Ilmu Kebidanan, kematian
janin dapat dibagi dalam 4 golongan yaitu :
| 1. | Golongan   I              : | Kematian  sebelum    masa  kehamilan    mencapai    20 | 
| minggu penuh. | ||
| 2. | Golongan   II            : | Kematian sesudah ibu hamil 20 hingga 28 minggu. | 
| 3. 4. | Golongan   III           : Golongan   IV           : | Kematian sesudah   masa kehamilan lebih 28 minggu (late foetal death) Kematian yang tidak dapat digolongkan pada ketiga | 
| golongan di atas. | 
Faktor-faktor  yang Mempengaruhi  Kematian Janin Dalam Kandungan
      - Faktor Ibu
1.  Umur 
2.  Paritas 
3.  Pemeriksaan Antenatal
4.  Penyulit / Penyakit  
     a.   Anemia
b.  Pre-eklampsi dan eklampsi
c.   Solusio plasenta
d.  Diabetes Mellitus
 e.   Rhesus Iso-Imunisasi
f.    Infeksi dalam kehamilan
 g.  Ketuban Pecah Dini
h.  Letak lintang
         - Faktor Janin
1.  Kelainan kongenital
            2.  Infeksi intranatal
         - Kelainan Tali Pusat
1.  Kelainan insersi tali pusat
2.  Simpul tali pusat
 3.  Lilitan tali pusat
Kunjungi : Download KTI Kebidanan dan Keperawatan No 227


 
 Postingan
Postingan
 
 
0 comments:
Posting Komentar