Proses kehamilan yang dialami setiap wanita akan menimbulkan perubahan – perubahan pada fisik, maupun psikologis. Direncanakan atau tidak, calon ibu perlu mempersiapkan diri secara psikologis sejak sebelum, selama, dan sesudah kehamilan. Perubahan – perubahan fisik yang terjadi selama kehamilan, merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui. Sangat disayangkan sekali, ketika wanita mengetahui terjadi perubahan dalam dirinya, akan tetapi tidak mengetahui bagaimana perawatan kehamilannya (Neil WR, 2007).
Perkembangan dan perubahan–perubahan fisik yang terjadi selama kehamilan tidaklah sama, tetapi tergantung pada usia kehamilannya. Pada trimester pertama kehamilan (0 -12 minggu) merupakan awal kehamilan, belum terlihat perubahan yang nyata pada tubuh. Tetapi sesungguhnya tubuh secara aktif bekerja untuk menyesuaikan secara fisik dan emosional dalam proses kehamilan. Beberapa perubahan pada tubuh ibu hamil di trimester pertama, antara lain pembesaran payudara, sering buang air kecil, konstipasi, mual dan muntah pada pagi hari
(morning sickness), merasa lelah, sakit kepala, kram perut, penambahan berat badan. Dalam tahapan inilah sikap positif wanita hamil terhadap dirinya cukup jelas (Curtis,
2002).
Perubahan fisik wanita hamil pada trimester kedua kehamilan (13 – 28 minggu), berupa pembesaran pada payudara dan abdomen yang semakin nyata serta terjadi penebalan pinggang, perubahan pada kulit, rambut serta kuku. Ibu juga dapat merasa sakit diperut bagian bawah, sering sendawa dan buang angin, muncul sifat pelupa, pusing, mimisan, gusi berdarah secara tiba-tiba. Selain itu adalah pengeluaran colostrum, kadang-kadang mendengkur, serta timbul oedema pada daerah wajah dan ekstremitas (Maulana, 2008).
Trimester ketiga kehamilan usia 29 – 40 minggu, merupakan kesiapan untuk menjelang kelahiran anak. Kebanyakan wanita hamil dalam tahap ini sering mengalami gangguan tidur, rasa sakit dipunggung, muncul varices, sering-sering buang air kecil, cairan vagina makin banyak. Pada tahapan ini, sering timbul konflik antara sensasi tubuh, perasaan bergantung dan kenyataan tanggung jawab untuk menerima peran sebagai ibu (Maulana, 2008).
Banyak sekali perubahan fisik yang terjadi selama kehamilan, diduga akan mempengaruhi rasa nyaman selama proses kehamilan. Kebanyakan wanita hamil telah mengetahui bahwa kehamilan adalah kewajaran yang sempurna yang harus dirawat, tetapi bukan penyakit yang harus dijauhi. Belakangan ini wanita hamil telah mengetahui bahwa selama kehamilan akan mengalami perubahan pada tubuhnya yang bersifat sementara bukan permanen (Nadesul, 1999).
Beberapa kunjungan kehamilan, wanita hamil mengeluh mengalami gangguan rasa nyaman akibat dari perubahan fisik selama kehamilan, mereka
mengeluh tidak nyaman dengan tubuhnya, rasa percaya diri sangat kurang terhadap penampilan. Dirasakan juga gangguan pada sistem pencernaan sistem pernapasan dan ekstremitas (Neil WR, 2007).
0 comments:
Posting Komentar