Peristiwa kembang tumbuh banyak dipengaruhi oleh faktor genetik, gizi, dan lingkungan. Dengan demikian harus diupayakan peningkatan gizi agar tidak menghambat proses tumbuh kembang.(Sulistijani, 2004).
Berbagai sistem tubuh tumbuh dengan kecepatan yang berbeda-beda, misalnya pertumbuhan jaringan otak dan sistem saraf berlangsung secara maksimal pada dua tahun pertama, kemudian pada tahun berikutnya berlangsung lambat. Pertumbuhan sistem saraf yang pesat disertai dengan perkembangan keterampilan anak seperti adaptasi sosial, kemampuan berbicara, dan berjalan. Oleh karena itu, jika terjadi gangguan pertumbuhan pada anak akan mempengaruhi sistem saraf, yang pada akhirnya menyebabkan kelambatan perkembangan keterampilan. (Sulistijani, 2004).
Berdasarkan laporan kesehatan, sekitar 5%-10% dari jumlah anak yang ada memiliki gangguan perkembangan dalam berbicara dan berbahasa. Perkembangan tidak hanya berbicara, namun juga berkomunikasi seperti memahami lambang bahasa menulis dan kemampuan visualisasi atau menunjukkan sesuatu. (Zoelandari, 2007).
Suatu kelainan biasa terjadi jika ada faktor genetika atau karena faktor lingkungan yang tidak mampu mencukupi kemampuan dasar tumbuh kembang anak. Peran lingkungan, menjadi faktor penting untuk mencukupi kebutuhan dasar tumbuh kembang anak yaitu kebutuhan psikososial (asih dan asuh). Lingkungan ini terdiri dari lingkungan mikro (Ibu atau pengganti ibu), lingkungan mini (ayah, kakak, adik, dan status sosial ekonomi), lingku ngan mesco (hal-hal diluar rumah). (Sisworo, 2004).
Pengertian Tumbuh Kembang
Pertumbuhan ialah bertambahnya ukur an dari jumlah serta jaringan interseluler, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh dalam arti sebagian atau keseluruhan. Jadi bersifat kuantitif sehingga dengan demikian dapat kita ukur dengan mempergunakan satuan panjang atau satuan berat.
Perkembangan ialah bertambahnya kemampuan struktur dan fungsi dari lebih kompleks, jadi bersifat kuantitatif yang lebih kompleks, jadi bersifat kualitatif yang
pengukurannya jauh lebih sulit dari pada pengukuran pertumbuhan (Narendra,B, dkk,
2002).
Pertumbuhan fisik yaitu pertambahan masa tumbuh, seperti berat, panjang, serta tinggi badan, lingkar kepala, lingkar lengan atas, dan sebagainya, merupakan kandisi kuantitif. Sedang perkembangan, yaitu intelektualitas yang terlihat dalam bentuk kemampuan motorik, psikososial, dan bahasa merupakan kondisi kualitatif (Pujiarto,
2005).
Tahun Pertama pertumbuhan merupakan saat-saat yang menyenangkan. Bayi bertumbuh lebih cepat selama masa ini disbanding tahun-tahun lainya kecuali masa sembilan bulan dalam kandungan, bertumbuh dengan cepat dan menakjubkan dalam segala bidang yaitu : pertumbuhan fisik, perkembangan kognitif, perkembangan psiko logis (Penny Warner, 2005)
Ciri-ciri Pertumbuhan dan Perkembangan
Meskipun pertumbuhan dan perkembangan mempunyai arti yang berbeda, namun keduanya saling mempengaruhi dan berjalan secara stimulant. Pertumbuhan ukuran fisik akan disertai dengan pertambahan kemampuan perkembangan anak. (Nursalam, 2005).
Adapun ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan anak menurut Suganda
Tanuwijaya (Narendra, B, dkk, 2002) adalah :
1. Ciri Pertumbuhan.
Ciri pertumbuhan dapat dinilai dari beberapa perubahan antara lain :
a. Perubahan ukuran
Perubahan ini terlihat jelas pada pertumbuhan fisik yang dengan bertambahnya umur anak terjadi pula penambahan berat badan, tinggi badan, lingkar kepala dan lain-lain
b. Perubahan proporsi
Proporsi tubuh seorang bayi baru lahir sangat berbeda dibandingka n tubuh anak ataupun orang dewasa. Pada bayi baru lahir, kepala relatif mempunyai proporsi yang lebih besar dibandingka n dengan umur-umur lainnya.
c. Hilangnya ciri-ciri lama.
Selama proses pertumbuhan terdapat hal-hal yang terjadi perlahan-lahan seperti menghilangnya kelenjar timus, lepasnya gigi susu dan menghilanganya repleks- repleks pr imitif.
d. Timbulnya ciri-ciri baru
Timbulnya cirri-ciri baru ini adalah sebagai akibat pematangan fungsi-fungsi organ. Pertumbuhan fisik yang penting selama pertumbuhan adalah munculnya gigi tetap yang menggantikan gigi susu yang tetap lepas.
2. Ciri Perkembangan
a. Perkembangan melibatkan perubahan.
Karena perkembangan terjadinya bersamaan dengan pertumbuhan maka setiap pertumbuhan disertai dengan peruhan fungsi, perkembangan sistim reproduks i misalnya, disertai dengan perubahan organ kelamin, perkembangan intelegensia menyertai pertumbuhan otak dan serabut saraf.
b. Perkembangan awal menentukan pertumbuhan selanjutnya.
Perkembangan awal merupakan awal masa kritis karena akan menetukan perkembangan selanjutnya.
c. Perkembangan memiliki tahap yang berurutan.
Tahap ini dilalui seorang anak mengikuti pola yang mengatur dan berurutan, tahap-tahap tersebut tidak bias terjadi terbalik. Misalnya anak terlebih dahulu mampu membuat lingkaran sebelum membuat gambar kotak berdiri sebelum berjalan dan sebagainya.
Tahapan Tumbuh Kembang Bayi.
Pada dasarnya tumbuh kembang merupakam dasar kehidupan yang berlangsung melalui tahapan-tahapan tumbuh kembang yang mempunyai cirri khas dengan kebutuhan dan permasalahannya (Narendra, B, dkk, 2002).
Adapun tahapan-tahapan tumbuh kembang bayi menurut Nursalam (2005)
adalah :
a. Usia 1 – 3 bulan
Anak berusaha mengelola koordinasi bola mata untuk mengikuti suatu objek, membedakan seseorang dengan benda, senyum naluri, dan bersuara, pada posisi tertelungkup anak berusaha mengangkat kepala, jika tertidur telentang, anak lebih menyukai sikap memiringkan kepala.
b. Usia 4 – 6 bulan.
Anak mampu mengangkat kepala dan menoleh ke kiri ke kanan saat telungkup, anak mampu membalikkan benda pada posisi telungkup dan sebaliknya, berusahan meraih benda-benda disekitarnya untuk dimasukkan ke mulut. Anak mampu tertawa lepas pada suasana yang menyenangkan, misalnya diajak bercanda, sebaliknya akan cerewet / menangis pada suasana tidak menyenangkan.
c. Usia 7 – 9 bulan.
Anak mulai bergerak memutar posisi telungkup untuk menjangkau benda-benda sekitarnya, anak mulai bergerak merayap atau merangkak dan duduk sendiri tanpa bantuan. Apabila dibantu berdiri, anak berusaha untuk melangkah sambil berpegangan. d. Usia 10 – 12 bulan.
Anak suka sekali bermain cilukba, anak mampu melambaikan tangan, bermain bola, memuku l-mukul, dan memberikan benda yang dipegang bila diminta.
Kebutuhan Dasar Tumbuh Kembang Anak.
Kebutuhan dasar tumbuh kembang anak secara garis besar dikelompokkan kedalam 3 kelompok (Narendra, B, dkk, 2002), yaitu :
1. Kebutuhan akan fisik – biomedis (Asuh)
a. Nutrisi yang adekuat dan seimbang
Nutrisi adalah termasuk perkembangan tubuh yang mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan, terutama pada tahun-tahun pertama kehidupan dimana anak sedang mengalami pertumbuhan yang sangat peka terutama pertumbuhan otak.
b. Perawatan Kesehatan Dasar.
Untuk mencapai keadaan kesehatan anak yang optimal diperlukan beberapa upaya, misalnya imunisasi, kontrol ke Puskesmas atau Posyandu secara berkala, diperiksa segera bila sakit, dengan upaya tersebut kesehatan anak dapat dipantau secara dini bila kelainan anak segera mendapatkan penanganan yang benar.
c. Pakaian
Anak perlu mendapatkan pakaian bersih dan nyaman dipakai, karena aktivitas akan lebih banyak, hendaknya pakaian terbuat bahan yang mudah menyerap keringat.
d. Perumahan
Tempat tinggal yang layak kan membantu untuk bertumbuh dan berkembang secara optimal.
e. Higiene diri dari lingkungan.
Kebersihan, baik kebersihan diri maupun lingkungan memegang peranan penting pada tumbuh kembang anak, kebersihan yang kurang memudahkan terjadinya penyakit kulit dan saluran pencernaan seperti diare, cacing dan lain-lain.
f. Kesegaran jasmani.
Aktivitas olah raga dan rekreasi digunakan untuk melatih kekuatan otot-otot tubuh dan membuang sisa metabolisme, selain itu juga membantu meningkatkan motorik anak, dan aspek perkembangan lainnya.
2. Kebutuhan Emosi dan Kasih Sayang (Asih).
Ikatan emosi dan kasih saying yang erat antara ibu/orang tua sangatlah penting, karena untuk menentukan perilaku anak kemudian hari, merangsang perkembangan otak anak, serta merangsang perhatian anak terhadap dunia luar, oleh kerena itu, kebutuhan asih meliputi :
a. Kasih saying orang tua.
Kasih saying orang tua yang hidup rukun berbahagia dan sejahtra yang memberikan bimbingan, perlindungan, perasaan aman pada anak merupakan salah satu kebutuhan yang diperlukan anak untuk tumbuh dan berkembang seoptimal mungkin.
b. Rasa aman.
Adanya interaksi yang harmonis antara orang tua dan anak akan memberikan rasa aman bagi anak untuk melakukan aktivitas sehari-harinya.
c. Harga diri
Setiap anak ingin diakui keberadaan dan keinginanya.
d. Dukungan.
Orang tua perlu memberikan dukungan agar anak dapat mengatasi masalah yang dihadapi.
e. Mandiri
Dalam melatih anak untuk mandiri tentunya harus menyesuaikan dengan kemampuan dan perkembangan anak.
f. Rasa memiliki
Anak perlu dilatih untuk mempunyai rasa memiliki terhadap barang-barang yang dipunyainya, sehingga anak tersebut akan mempunyai rasa tanggung jawab untuk memelihara barangnya.
3. Kebutuhan akan stimulus (Asah)
Stimulus adalah adanya perangsangan dari lingkungan luar anak, yang berupa latihan bermain, stimulus merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam tumbuh kembang anak. Anak yang banyak mendapatkan stimulus yang terarah akan cepat berkembang dibandingkan dengan anak yang kurang bahkan tidak mendapat stimulus.
Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan
Selama satu tahun pertama pertumbuhan dan perkembangan bayi sangat pesat. Orangtua bahkan sering tidak mempercayainya, sikecil yang begitu ringkih dengan kulit keriput dengan cepat menjadi anak yang montok pada usia setahun (Widjaya, 2007). Untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan bayi maka kita harus mendeteksi tumbuh kembang bayi serta untuk mengoreksi adanya faktor risiko. Deteksi untuk tumbuh kembang ini merupakan suatu upaya yang perlu didukung, karena merupakan salah satu cara untuk mempersiapkan generasi mendatang yang berkualitas.
Adanya variasi pada pertumbuhan manusia merupakan masalah dalam menentukan patokan yang akan dipakai dalam melaksanakan deteksi..
Pertumbuhan dan perkembangan pada dasarnya saling mempengaruhi. Namun untuk mengetahui sejauh mana keadaan pertumbuhan dan perkembangan anak dan apakah hal tersebut dapat berlangsung normal, maka diperlukan parameter atau patokan. Parameter ini dapat dilihat dari KSM (Kartu Menuju Sehat). KSM adalah suatu kartu/alat penting yang digunakan untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak. KMS yang ada untuk saat ini adalah KMS balita, yaitu kartu yang memuat grafik pertumbuhan serta indikator perkembangan yang bermanfaat untuk mencatat dan memantau tumbuh kembang anak tiap bulannya. KMS berisi gambar kurva berat badan terhadap umur anak, atribut penyuluhan, catatan penting : seperti riwayat kelahiran anak, pemberian ASI dan makanan tambahan, pemberian imunisasi (Nursalam, 2005).
0 comments:
Posting Komentar