BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut Abineno, menjelaskan bahwa pendidikan seks merupakan pendidikan yang diberikan kepada anak tentang pengetahuan seks dalam hidupnya.
(Suryadi, 2007).
Periode penting dalam tubuh kembang adalah anak karena pada masa ini pertumbuhan dasar akan mempengaruhi dan perkembangan anak selanjutnya. Pada masa anak, ini perkembangan kemampuan berbahasa, kreativitas,kesadaran sosial, emosional, intelegensia, berjalan dengan cepat dan merupakan landasan berikutnya. Dalam perkembangan anak terdapat masa kritis dimana diperlukan rangsangan atas sitimulasi yang berguna agar potensi berkembang. (Purba.A.wb,2008)
Hubungan anak dengan keluarga umumnya penting tetapi sikap orang tua merupakan unsur paling penting bagaimana pandangan orang tua mengenai kemampuan prestasinya sangat mempengaruhi cara anak untuk memandang dirinya sendiri. (Hurlock,2003)
memberikan pendidikan seks pada anak sangat penting ,bahkan meski dia tidak bertanya soal itu,sering perkembangan zaman ,anak bisa mendapatkan informasi seks dimana saja.jangan sampai dai menerima informasi yang salah,karena konsepnya berbeda,”anak yang memiliki konsep beda mengenai seks akan terbawa hingga dewasa dan mempengaruhi pola pikirannya kelak.
Berbicara masalah seputar seks tidak ada habis – habisnya pendidikan seks sudah dikenal sejak masa seseorang sudah dilahirkan. Secara fisik pengembangan seksual dari anak – anak sampai memasuki usia remaja di pengaruhi hormon seks. Sejalan dengan berlalunya waktu perkembangan psikoseksual (termasuk biologis dan psikologis) diikuti dengan perkembangan psikoseksual kedua perkembangan itu harus berjalan seimbang karena dapat mempengaruhi kehidupan seksual (Dianawati, 2003).
Meskipun orang tua dapatmembantu meletakkan dasar penyesuaian diri anak menjadi diri anggota memiliki kesempatan yang besar dalam memperoleh pengalaman balajar teman sebayanya, kematangan seksual anak laki – laki lebih lambat dari pada anak wanita oleh karenanya dianggap bahwa penguasaan tugas perkembangan anak laki – laki baik dan lebih matang dari pada anak wanita. Hal ini disebabkan anak perempuan lebih banyak dibimbing orang dewasa dari pada anak laki – laki sehingga mempunyai kesempatan lebih baik untuk mengusai tugas perkembangan.
Perbedaan pertumbuhan fisik dan seks hampir tidak banyak menonjol, karena pesatnya pertumbuhan puberitas anak laki – laki sehingga secara seksual menjadi matang (Hurlock, 2003).
Sejalan berlakunya waktu perkembangan psikoseksual termasuk (fisiologis dan biologis) dan diikuti adanya perkembangan psikoseksual. Tahapan psikoseksual ini harus mengalami sentuhan atau rabaan, pertanyaan pertama yang dilontarkan oleh seorang anak biasanya tentang perbedaan anggota tubuh laki – laki dan perempuan, peran orang tua harus bersikap terbuka dan selalu siap dalam menjawab semua pertanyaan yang diajukan anak, sesuai dengan kemampuan dalam upaya membimbing mereka tentang seksualitas. (Dianawati, 2003).
Berdasarkan latar belakang diatas penelitian tertarik untuk melakukan penelitian Bagaimana Pengetahuan Ibu Tentang Pentingnya Pendidikan Seks Pada Anak Usia 6 Sampai 8 Tahun di Desa Sei Rotan Tahun 2009.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas penulis ingin mengetahui Bagaimana Pengetahuan Ibu Tentang Pentingnya Pendidikan Seks Pada Anak Usia 6 Sampai 8 Tahun di Desa Sei Rotan Tahun 2009.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Pentignya Pendidikan Seks Pada Anak Usia 6 Sampai 8 Tahun di Desa Sei Rotan Tahun 2009.
1.3.2 Tujuan Khusus
- Untuk mengetahui distribusi pengetahuan ibu tentang pentingnya pendidikan seks berdasarkan umur di Desa Sei Rotan.
- Untuk mengetahui distribusi pengetahuan ibu tentang pentingnya pendidikan seks berdasarkan pendidikan di Desa Sei Rotan.
- Untuk mengetahui distribusi pengetahuan ibu tentang pentingnya pendidikan seks berdasarkan pekerjaan di Desa Sei Rotan.
- Untuk mengetahui distribusi pengetahuan ibu tentang pentingnya pendidikan seks berdasarkan paritas di Desa Sei Rotan.
- Untuk mengetahui distribusi pengetahuan ibu tentang pentingnya pendidikan seks berdasarkan sumber informasi di Desa Sei Rotan.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi ibu-ibu
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan ibu tentang pentingnya pendidikan seks pada anak usia 6 – 8 tahun dan nantinya anak dapat mengenal alat reproduksinya secara dini.
1.4.2 Bagi Instansi Pendidikan
Sebagai bahan referensi tambahan diperpustakaan di Akademi Kebidanan ............................. Kabupaten Deli Serdang.
1.4.3 Bagi Peneliti
Sebagai bahan masukkan bagi peneliti tentang pentingnya pendidikan seks pada anak usia 6 – 8 tahun
Kunjungi : Download KTI Kebidanan dan Keperawatan No 59
0 comments:
Posting Komentar