BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) merupakan salah satu penyebab kematian pada anak di negara sedang berkembang. ISPA ini menyebabkan 4 dari 15 juta kematian pada anak berusia di bawah 5 tahun. setiap anak balita diperkirakan 3 – 6 episode ISPA setiap tahunnya dan proporsi kematian yang disebabkan ISPA mencakup 20 – 30%. (WHO, 2003,1).
ISPA adalah suatu kelompok penyakit sebagai penyebab angka absensi tertinggi bila dibandingkan dengan kelompok penyakit lain. lebih 50% dari absensi atau dari semua angka tidak masuk kerja / sekolah disebabkan penyakit ini. Angka kekerapan ISPA, tertinggi pada kelompok – kelompok tertutup di masyarakat, penghuni asma, kesatrian, sekolah atau sekolah yang juga menyelengarakan pemondokan (boarding school). Di negara barat kasus ini banyak dijumpai pada recruitment dan murid sekolah pada musim dingin, awal musim gugur, atau pada masa – masa pergantian musim.
ISPA yang mengenai saluran nafas bawah, misalnya Bronchitis, bila menyerang kelompok umur tertentu, khususnya bayi, anak – anak dan orang tua, akan memberikan gambaran klinis yang berat dan jelek dan sering kali berakhir dengan kematian. ISPA yang disebabkan oleh virus, wanita lebih rentan bila dibandingkan dengan pria, namun waktu menstruasi mereka lebih tahan. (Abdul, 2002).
Sebagai kelompok penyakit ISPA juga merupakan salah satu penyebab utama kunjungan pasien di sarana kesehatan. Sebanyak 40 – 60% kunjungan berobat di Puskesmas dan 15 – 30% kunjungan berobat di bagian rawat jalan dan rawat inap rumah sakit disebabkan oleh ISPA (Dirjen P2MPLP RI, 1996 : 7).
Word Health Organization (WHO) memperkirakan insiden infeksi saluran pernafasn akut (ISPA) di Negara berkembang dengan angka kematian balita di atas 40 per1000 kelahiran hidup adalah 15% - 20% pertahun pada golongan usia balita. Menurut WHO ± 13 juta anak balita di dunia meninggal setiap tahun dan sebagai besar kematian tersebut terdapat di Negara berkembang dimana pneumonia merupakan salah satu penyebab utama kematian dengan ± 4 juta balita seiiap tahun. (Depkes, 2000).
Di Indonesia, infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) saluran menempati urutan pertama menyebabkan kematian pada kelompok bayi dan balita. Selain itu ISPA juga sering berada pada daftar 10 penyakit terbanyak di rumah sakit. Survey mortalitas yang dilakukan oleh subdit ISPA tahun 2005 menempatkan ISPA / pneumonia sebagai penyebab kematian bayi terbesar di Indonesia dengan persentase 22,30% dari seluruh kematian balita (Anonim, 2008).
Sejumlah Puskesmas dikota Medan Menunjukkan adanya peningkatan kasus ISPA bahkan kunjungan pasien di Puskesmas tersebut didominasi penderita ISPA dengan gejala batuk, pilek, disertai dengan demam. Dalam 1 hari ada 50 -60 pasien yang berkunjung ke puskesmas. Dari jumlah tersebut hampir 80% menderita ISPA (www. Waspada.co.id)
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Gambaran Karakteristik Pengetahuan Ibu Tentang ISPA Pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Khalifah tahun 2010.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui Gambaran Karakteristik Pengetahuan Ibu Tentang ISPA Pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Khalifah tahun 2010.
1.3.2 Tujuan Khusus
- Untuk mengetahui Distribusi Karakteristik Pengetahuan Ibu Tentang ISPA Pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Khalifah tahun 2010 berdasarkan umur.
- Untuk mengetahui Distribusi Karakteristik Pengetahuan Ibu Tentang ISPA Pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Khalifah tahun 2010 berdasarkan pendidikan
- Untuk mengetahui Distribusi Karakteristik Pengetahuan Ibu Tentang ISPA Pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Khalifah tahun 2010 berdasarkan paritas
- Untuk mengetahui Distribusi Karakteristik Pengetahuan Ibu Tentang ISPA Pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Khalifah tahun 2010 berdasarkan pekerjaan
- Untuk mengetahui Distribusi Karakteristik Pengetahuan Ibu Tentang ISPA Pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Khalifah tahun 2010 berdasarkan sumber informasi
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Peneliti
Dapat mengamplikasikan ilmu dan teori yang dapat di bangku kuliah khususnya dalam melakukan penelitian dan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan program D-III kebidanan
1.4.2 Bagi Ibu Yang Memiliki Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Khalifah
Sebagai bahan masukan untuk menambah informasi atau pengetahuan ibu tentang ISPA pada balita.
1.4.3 Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penelitian dapat menjadi bahan bacaan di perpustakaan Akademi Kebidanan Harapan Mama Kabupaten Deli Serdang
1.4.4 Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian dapat menjadi bahan masukan bagi penelitian atau mahasiswa yang berniat untuk penelitian selanjutnya.
Kunjungi : Download KTI Kebidanan dan Keperawatan No Urut KTI 29
0 comments:
Posting Komentar