BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kegiatan posyandu merupakan kegiatan nyata yang melibatkan partisipasi masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat yang dilaksanakan oleh kader –kader kesehatan yang telah mendapatkan pendidikan dan pelatihan dari puskesmas mengenai pelayanan kesehatan dasar.(Effendi, 2002).
Posyandu demikian singkatan dari pos pelayanan awalnya adalah organisasi pelayanan pencegahan penyakit dan keluarga berencana bagi keluarga kalangan istri berusia subur dan balita posyandu diharapkan lahir dikembangkan atas kesadaran dan upaya masyarakat sendiri, atau partisipasi sosial dari setiap komunikasi di desa dan kelurahan (Indomedia, 2006).
Pelayanan kesehatan terpadu adalah suatu bentuk keterpaduan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan dipelayanan program terpadu dibalai dusun, RW dengan pospelayanan terpadu (posyandu) pelayanan kesehatan yang dilaksanakan adalah KIA, KB, P2M (imunisasi dan penanggulangan diare) dan gizi (penimbangan balita), sasaran penduduknya adalah ibu hamil, ibu menyusui, pasangan usia subur (PUS) dan balita. (Muninjaya,Gde.AA, 2004).
Menurut Depkes 1998, posyandu juga dapat diartikan sebagai satu bentuk kegiatan dari PKMD, yang masyarakat melalui kader – kadernya menyelenggarakan lima program perioritas secara terpadu pada tempat dan waktu yang sama dengan bantuan pelayanan langsung dari staf puskesmas. (Eka Sari, 2008)
Pos pelayanan terpadu adalah akronim yang sudah sangat familiar ditelinga masyarakat kita, tapi jujur harus diakui bahwa sampai saat ini masih banyak desa yang belum memiliki organisasi ini. Kalaupun ada, tidak berjalan yang berjalan pun hanya terbatas. Pada kegiatan penimbangan bayi dan pengisian KMS serta pemberian makanan tambahan. Kegiatan posyandu pada saat ini mengalami kemunduran, yang masih berjalan hanya imunuisasi dan gizi dalam pertemuan bulanan. Kegiatan lain tidak berjalan dengan teratur seperti penyuluhan, namun malah kegiatan yang sebenarnya tidak termasuk dalam program posyandu justru yang dilaksanakan oleh paramedis dari puskesmas setempat dengan biaya yang sesuai dengan kemampuan pasien, pada akhirnya posyandu lebih sebagai tempat masyarakat mencari pengobatan (Indomedia, 2006).
Indeks pembangunan manusia (IPM) tahun 2003 Indonesia menduduki urutan ke 112 dari 174 negara dan hal ini tentunya erat hubungannya dengan pertumbuhan dan perkembangan anak, jumlah penduduk menurut Susensus 2001, adalah : 202.707.418 jiwa, anak usia 0 - 4 tahun 5 – 8% jiwa,anak usia sekolah 5 – 14 tahun 20 – 76%, usia diatas 64 tahun 4 – 6% jiwa. (Indomedia, 2006).
Di Indonesia 153 – 681 bayi mati setiap tahun itu berarti setiap harinya ada 421 orang bayi mati sama dengan 2 orang bayi mati setiap menit, 54% penyebab kematian bayi adalah latar belakang gizi. Kita bisa melihat data selanjutnya pada kondisi Indonesia saat ini 27,3% balita Indonesia gizi kurang, 8% dari mereka gizi buruk,50% balita Indonesia kekurangan vitamin A,48,1%, anemia gizi 36% anak Indonesia tergolong pendek 11,1%, anak sekolah menderita Gaky 50%, ibu hamil kurang gizi (Indomedia, 2006).
Dengan melihat tingginya angka kematian ibu dan anak,maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang dituangkan dalam karya ilmiah yang berjudul “Gambaran Pengetahuan Ibu Yang Memiliki Balita Tentang Pelaksanaan Posyandu di Dusun IX Desa Percut Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang tahun 2009”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis membuat perumusan masalah yaitu Bagaimana Gambaran Pengetahuan Ibu Yang Memiliki Balita Tentang Pelaksanaan Posyandu di Dusun IX Desa Sei Rotan Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang tahun 2009
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Ibu Yang Memiliki Balita Tentang Pelaksanaan Posyandu di Dusun IX Desa Sei Rotan Percut Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang tahun 2009
1.3.2 Tujuan Khusus
- Untuk mengetahui Distribusi pengetahuan ibu yang memiliki balita tentang pelaksanaan posyandu berdasarkan umur
- Untuk mengetahui Distribusi pengetahuan ibu yang memiliki balita tentang pelaksanaan posyandu berdasarkan Pendidikan
- Untuk mengetahui Distribusi pengetahuan ibu yang memiliki balita tentang pelaksanaan posyandu berdasarkan paritas
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Dusun IX Desa Sei Rotan Kecamatan Percut Sei Tuan
Diharapkan kepada kepala Dusun IX Desa Sei Rotan Percut Kecamatan Percut Sei Tuan agar dapat memberikan informasi kepada ibu – ibu yang memiliki balita tentang pentingnya pelaksanaan posyandu
1.4.2 Bagi Responden
Bagi para ibu – ibu sebagai sumber informasi serta bahan masukan tentang pentingnya pelaksanaan posyandu
1.4.3 Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai bahan referensi tambahan di perpustakaan Akademi Kebidanan ............................... Kabupaten Deli Serdang
1.4.4 Bagi Peneliti
Sebagai aplikasi ilmu yang didapat selama kuliah dan memperluas wawasan dalam bidang pendidikan khususnya tentang pentingnya pelaksanaan posyandu.
1.4.5 Bagi Peneliti Selanjutnya
Sebagai bahan perbandingan untuk penelitian selanjutnyaKunjungi : Download KTI Kebidanan dan Keperawatan No 60
0 comments:
Posting Komentar