BAB I PENDAHULUAN |
1.1. Latar Belakang
Konsepsi dan Implantasi (nidasi) sebagai titik awal kehamilan yang ditandai dengan keterlambatan datang bulan dapat menimbulkan perubahan baik rohani maupun jasmani. Bagi pasangan dengan perkawinan yang didasari ”cinta’’ keterlambatan datang bulan merupakan salah satu hal yang menggembirakan, karena ini merupakan hasil cinta dan akan membuat semakin kokohnya hubungan mereka dengan kehamilan yang didambakan. Keinginan untuk memastikan kehamilan semakin mendesak, dan akan segera melakukan pemeriksaan terutama keluarga yang telah lama mendambakan keturunan. Setelah terbukti hamil, perasaan gembira dan cinta semakin bertambah, yang menjiwai suasana keluarga tetapi kebahagiaan tersebut kadang diikuti perasaan cemas, karena ketakutan pada kemungkinan keguguran (Kusmiyati dkk, 2009).
Meskipun kehamilan sering ditunggu, namun prosesnya tidak semudah yang dibayangkan. Bahkan pada kehamilan pertama biasanya calon ibu akan dihantui ketakukan dan kecemasan seperti rasa sakit saat melahirkan, kekhawatiran pasangan akan menjauh setelah ia melahirkan, dan berat badan yang melonjak (Waspada Online, 2009).
Setiap kehamilan, terutama kehamilan pertama, merupakan satu fajar baru dalam perkembangan hidupnya. Merupakan satu putaran baru dalam nasibnya ,, penuh teka-teki, kebahagiaan dan pengharapan tertentu (Kartono, 2007). Kehamilan yang pertama adalah suatu yang sangat penting bagi perempuan dibandingkan dengan kehamilan yang kedua dan ketiga atau seterusnya. Kehamilan pertama, biasanya perempuan banyak mengalami kekhawatiran, takut bercampur was-was, juga bahagia. Oleh karena itu , pentingnya bagi ibu yang hamil adalah dukungan dan motivasi dari orang disekelilingnya demi membesarkan hati dan membantunya. Yang sangat berpengaruh baginya adalah suaminya (Maruf, 2007).
Kehamilan dan melahirkan bayi merupakan perjuangan yang cukup berat bagi setiap wanita, yang tidak luput dari rasa ketakutan dan kesakitan. Perasaan - perasaan demikian ini akan menjadi sangat intensif kuat apabila ibu tersebut memiliki perasaan yang menakutkan (angstive voorgevoelens) mengenai kehamilannya, walaupun ia sebenarnya dalam kondisi sehat. Membesarnya janin dalam kandungan mengakibatkan ibu yang bersangkutan mudah capek, tidak nyaman badan, tidak bisa tidur enak, sering mendapatkan kesulitan dalam bernafas dan macam-macam beban jasmaniah lainnya di waktu kehamilannya. Kondisi tersebut mengakibatkan timbul rasa tegang, kecemasan, ketakutan, konflk batin dan maternal psikis lainnya.
Kehamilan dan persalinan merupakan proses alami yang dialami oleh wanita. Selama masa kehamilan perlu dilakukan pengawasan untuk keselamatan serta kesejahteraan ibu dan janin. Angka kematian ibu di Indonesia 262 per 100.000 kelahiran, dapat dicegah dengan penyelenggaraan pelayanan kesehatan, salah satu diantaranya adalah pelayanan obstetrik berkualitas tinggi. Untuk menghasilkan generasi yang berkualitas harus dimulai sejak dalam masa kehamilan karena kehamilan merupakan suatu krisis dan dapat menjadikan suatu ketidakseimbangan terlebih lagi apabila kehamilan merupakan suatu hal yang baru dialami wanita pertama kali (Ambrawati, 2008).
Kecemasan adalah gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan ketakutan atau kekhawatiran yang mendalam yang berkelanjutan, tidak mengalami gangguan dalam menilai realitas, keperibadian masih tetap utuh, perilaku dapat terganggu tetapi masih dalam batas-batas normal.
Diperkirakan jumlah mereka yang menderita gangguan kecemasan ini mencapai 5% dari jumlah penduduk, dengan perbandingan antara wanita dengan pria 2 banding 1 dan diperkirakan antara 2% - 4% diantara penduduk di suatu saat dalam kehidupanya pernah mengalami gangguan cemas (Hawari, 2008).
Dari hasil survei awal yang telah dilakukan peneliti di klinik ................... dan Rumah Bersalin Bidan ...................... tahun 2010, diperoleh hanya 16 ibu primigravida dari 30 ibu primigravida yang diwawancarai, mengatakan cemas menghadapi kehamilannya yang pertama.
Berdasarkan uraian diatas, menunjukan adanya primigravida yang mengeluh dan merasa cemas dengan kehamilannya. Kecemasan tersebut dialami ibu primigravida, hal ini merupakan pengalaman baru. Sejauh mana keluhan ibu primigravida dan upaya apa yang harus dilakukan untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan demikian maka penulis tertarik untuk melakukan suatu penelitian tentang “ Gambaran Kecemasan Ibu Primigravida dalam Menghadapi Kehamilannya di Klinik ................... dan Rumah Bersalin Bidan ...................... Tahun 2010”.
Kunjungi : Download KTI Kebidanan dan Keperawatan No 115
0 comments:
Posting Komentar