BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
WHO pada tahun 1990 memperkirakan kasus AIDS tercatat sebanyak 12 juta kasus, yaitu 8 juta kasus orang dewasa dan 4 juta kasus anak-anak, dan kasus ini terus meningkat pada tahun 2002, dimana tercatat 42 juta penderita HIV/AIDS di seluruh dunia, walaupun jumlah penderita yang sebenarnya jauh lebih besar dari data yang ada. Hal ini terjadi karena banyak penderita yang tidak memeriksakan dirinya ke petugas kesehatan, sedangkan pada ibu hamil tercatat sekitar 2,5% dari penderita HIV/AIDS yang ada, hal ini kemungkinan akan ada 2.250 – 3.250 kasus bayi yang lahir dari ibu HIV positif (Ryan, 2008).
Tahun 1998 di Indonesia tercatat penderita HIV/AIDS berjumlah 744 kasus, kejadian ini meningkat pada tahun 2006, dimana jumlah kumulatif kasus HIV/AIDS di seluruh Indonesia adalah 10.174 kasus, diantaranya kasus HIV berjumlah 4332 kasus, dan AIDS berjumlah 5822 kasus, peningkatan penderita kasus HIV/AIDS ini bukan hanya pada remaja dan pekerja seks serta pengguna narkoba, melainkan pada ibu hamil dan bayi.
Berdasarkan data yang di peroleh dari Departemen Kesehatan tahun 2007 tercatat sebanyak 9000 ibu hamil penderita HIV positif, kasus ini jika tidak segera ditangani maka akan ada 3000 kasus bayi yang dikhawatirkan lahir dengan HIV positif setiap tahunnya. Di telusuri lebih lanjut, jumlah penderita HIV/AIDS yang ada tersebar di seluruh Indonesia sejak tahun 1998 hingga tahun 2008 yang terdata
oleh Departemen Kesehatan RI mencapai 18.443 kasus, dengan perbandingan jumlah penderita laki-laki dan perempuan sebesar tiga banding satu (Yunihastuti, 2010).
Sejak Januari hingga Maret 2010 tercatat 261 kasus positif HIV/AIDS di kota Medan. Data tersebut didapat dari beberapa Voluntary Conselling and Testing (VCT) yang ada di kota Medan. Project Officer Global Fund-AIDS Sumatera Utara, Andi Ilham Lubis mengatakan, 261 penderita HIV/AIDS positif itu berasal dari 2.648 jumlah kunjungan selama tiga bulan. Pada Januari dari 722 jumlah kunjungan, 99 diantaranya positif HIV/AIDS, februari dari 868 jumlah kunjungan 65 diantaranya positif HIV/AIDS (Andi, 2010).
Hamil dan mempunyai anak merupakan harapan seorang perempuan, hampir semua perempuan membayangkan dan mengharapkan diri mereka bisa menjadi seorang ibu dalam hidupnya. Tidak kecuali bagi seorang perempuan dengan HIV/AIDS (Human Imunnodeficiency Virus / Aqured Immuns Defeciency Syndrom) atau mempunyai resiko terinfeksi, mereke berkemungkinan besar juga mengalami kehamilan, melahirkan dan memiliki anak, sehingga angka penularan HIV/AIDS dari ibu ke bayi semakin besar (Maryunani, 2009).
Hampir setengah dari penyebaran virus HIV/AIDS terjadi melalui hubungan seksual, disamping itu resiko penularan melalui jarum suntik yang terjadi oleh pengguna narkoba, terdapat 40,7% dari jumlah total kasus penderita yang ada. Penyebaran virus HIV/AIDS pada waria dan transgender hanya mencapai 3-4% dari jumlah total penderita (Nursalam, 2009).
Kunjungi : Download KTI Kebidanan dan Keperawatan No 88
0 comments:
Posting Komentar