BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Menstruasi adalah pelepasan dinding rahim (endometrium) yang disertai dengan perdarahan dan terjadi secara berulang setiap bulan kecuali pada saat kehamilan. Menstuasi yang pertama disebut menarke paling sering terjadi pada usia 11 tahun, tetapi bisa juga terjadi pada usia 8 tahun atau 16 tahun. Menstruasi merupakan pertanda masa produktif pada kehidupan seorang wanita. Siklus menstuasi berkisar antara 21-40 hari. Hanya 10-15% wanita yang memiliki siklus 28 hari (Iluni, 2008).
World Health Organization (WHO) mendefenisikan “kesehatan ” sebagai “suatu keadaan sejahtera fisik, mental, dan sosial yang sempurna dan bukan sekedar tidak ada penyakit atau kelemahan”. Masa remaja dalam perjalanan kehidupan adalah suatu periode transisi yang memiliki rentang dari masa kanak-kanak yang bebas dari tanggung jawab sampai pencapaian tanggung jawab pada masa remaja (Glasier, 2005).
Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Batasan usia remaja menurut WHO adalah 12 sampai 24 tahun. Namun jika pada usia remaja seseorang sudah menikah, maka ia tergolong dalam dewasa atau bukan lagi remaja (Admin, 2008).
Mengakhiri abad ke-20 dan mengawali abad ke-21 ini ditandai oleh fenomena transisi kependudukan di Indonesia. Apabila sebelumnya penduduk yang terbesar adalah anak-anak maka dalam masa transisi ini proporsi penduduk usia remaja semakin besar. Terdapat 36.600.000 (21% dari total penduduk) remaja di Indonesia dan diperkirakan jumlahnya mencapai 43.650.000 pada awal abad ke-21 (Notoatmodjo, 2007).
Masa remaja, usia diantara masa anak-anak dan dewasa, yang secara biologis yaitu antarta umur 10 sampai 19 tahun. Peristiwa yang terpenting yang terjadi pada gadis remaja ialah datang haid yang pertama kali, biasanya sekitar umur 10 smpai 16 tahun. Saat haid yang pertama ini datang dinamakan menarche (Jones, 2009).
Angka kejadian (prevalensi) Nyeri Haid berkisar 45-95% (USA, November 2006) dikalangan wanita usia produktif. Walaupun pada umumnya tidak berbahaya, namun sering kali dirasa mengganggu bagi wanita yang mengalaminya (Pradita, 2010).
Dysmenorea Spasmodik atau Primer dialami oleh 60-75% wanita muda. Pada tiga perempat wanita yang mengalaminya, intensitas kram ringan atau sedang, tetapi pada 25% nyeri berat dan membuat penderitanya tidak berdaya (Jones, 2001).
Penyebab terjadinya rasa sakit belum diketahui hingga sekarang tetapi teori yang masuk ialah kekejangan pada otot rahim yang menyebabkan aliran darah tidak lancar, 50% dari kaum wanita pernah mengeluh karena sakit pada waktu haid pada masa remaja biasanya gangguan ini mencapai puncaknya pada umur 17-25 tahun dan pengobatan telah dilakukan dari dulu sampai sekarang (Jones, 2009).
Biasanya dismenorrhoe primer dimulai 24 jam sebelum haid datang dan berlangsung sampai 12 jam pertama dari masa haid. Sesudah itu rasa tidak enak tadi hilang. Barangkali 50% dari kaum wanita pernah mengeluh karena sakit waktu haid pada masa remaja. Umumnya gangguan ini mencapai puncaknya pada (Jones, 2009).
Berdasarkan penelitian KTI Aisyah (2008) Di SMA PAB-6 ....................... Medan untuk tingkat pengetahuan remaja putri tentang Dysmenorea Primer secara umum dari sampel sebanyak 30 orang 14 responden (46,7%) memiliki pengetahuan cukup, dan 6 responden (20%) yang pengetahuannya kurang.
Berdasarkan survei awal penelitian di SMK TIK Al-Wasliyah Teladan Medan didapati masih banyak remaja putri yang diwawancarai tidak bisa menjawab pertanyaan tentang masalah kesehatan khususnya masalah tentang Dysmenorea Primer. Dari data diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Dysmenorea Primer di SMK TIK ................. Medan Tahun 2010”Kunjungi : Download KTI Kebidanan dan Keperawatan No 89
0 comments:
Posting Komentar