BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Data WHO sejak tahun 1970 penyakit campak sudah mendapat perhatian khusus yaitu sejak terjadi wabah campak yang cukup serius. Terjadi 330 kematian diantara 12.107 kasus di Pulau Lombok dan 65 kematian 407 kasus di Pulau Bangka. WHO menganjurkan untuk memberikan imunisasi campak pada bayi berumur 9 bulan karena angka kejadian campak yang masih di negara berkembang (Yuliasti, 2009).
MEDAN-Provinsi Sumatera Utara (Sumut) belum terbebas dari wabah penyakit campak dan polio. Sedang di tingkat nasional, baru tiga daerah saja yang bebas dari kedua penyakit tersebut, yakni Bali, Nusa Tenggara Barat dan Jogjakarta. “Karena itulah pemerintah pusat melalui Departemen Kesehatan akan mengampanyekan pentingnya imunisasi campak dan polio kepada bayi-bayi di seluruh Indonesia, termasuk di Sumut agar nantinya terbebas dari penyakit tersebut,” ujar kepala Dinas Kesehatan Provsu, Chandra Syafei, tadi malam. Kata Chandra, di tahun 2006 Sumut tidak memiliki sedikitpun kasus penderita campak dan polio. Namun sepanjang tahun 2007-2008, jumlah penderita kedua penyakit itu mencapai 555 orang. Dan tahun ini, hingga Bulan Juli terdapat 164 penderita campak dan poilo (dr. Arini).
Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh agar tubuh terhadap penyakit yang sedang mewabah atau berbahaya bagi seseorang imunisasi terhadap suatu penyakit hanya akan memberikan kekebalan atau resistensi pada penyakit itu saja, sehingga untuk terhindar dari penyakit lain diperlukan imunisasi.
Tujuan dari diberikannya suatu imunisasi adalah untuk mengurangi angka penderita suatu penyakit yang sangat membahayakan kesehatan bahkan biasa menyababkan kematian pada penderitanya.Beberapa penyakit yang dapat dihindari dengan imunisasi yaitu seperti hepatitis B, campak, polio, difteri, tetanus, batuk rejan, gondongan, cacar air, tbc dan lain sebagainya.
Penyakit campak merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia, karena sering dilaporkan di beberapa daerah. Dari data insidens campak dan angka serokonversi terhadap vaksin campak berdasarkan kelompok umur di negara yang sedang berkembang, pemberian imunisasi pada umur 8-9 bulan diprediksi dapat menimbulkan serokonversi pada sekurang-kurangnya 85% bayi dan dapat mencegah sebagian besar kasus dan kematian.WHO merekomendasikan pemberian imunisasi pada umur 9 bulan untuk program imunisasi rutin di negara berkembang .pada daerah dengan resiko mortalitas bayi berusia kurang dari 9 bulan yang tinggi, seperti di kamp-kamp pengungsi, pada bayi-bayi yang dirawat inap, dan bayi terinfeksi HIV (Human Immunodeficiency Virus).
Penyakit campak sangat berbahaya bagi penderita gangguan bagi penderita gangguan kekebalan. Vaksin campak mengakibatkan pneumonia pada penderita gangguan sistem imun berat meskipun demikian vaksin campak rerbukti aman, vaksin campak terbukti aman untuk penderita HIV (Human Immunodeficiency Virus). Immonoglobulin atau produk darah yang lain mungkin mengandung antibody terhadap campak yang dapat mengganggu timbulnya respons imun sehingga pemberian vaksinasi campak sebaiknya ditunda 3-11 bulan pasca–pemberian immunoglobulin atau transfuse prodik darah,tergantung jenis preparat yang diberikan (Gold, 2000).
Dari survei awal yang meneliti lakukan di Klinik .................... masih banyaknya dijumpai ibu-ibu yang kurang mengetahui pemberian imunisasi campak, di klinik tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap Gambaran pengetahuan ibu tentang imunisasi campakdi Klinik Rizky Widya Tahun 2010
1.2. Rumusan Masalah
“Bagaimanakah Gambaran Pengetahuan Ibu tentang ibu terhadap pemberian imunisasi campak di Klinik ................................... Tahun 2010 ?
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui ibu terhadap pemberian imunisasi campak di Klinik ................................... Tahun 2010”
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui pengetahuan ibu terhadap pemberian imunisasi campak berdasarkan Umur di Klinik ................................... tahun 2010
2. Untuk mengetahui ibu terhadap pemberian imunisasi campak berdasarkan Pendidikan di klinik ................................... Tahun 2010.
3. Untuk mengetahui pengetahuan ibu terhadap imunisasi campak berdasarkan Sumber informasi di Klinik ................................... Tahun 2010
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Bagi Klinik
Sebagai bahan informasi pentingnya imunisasi campak bagi /anak
1.4.2. Bagi pendidikan
Sebagai bahan bacaan di perpustakaan Akademi Kebidanan .............................. Medan
1.4.3. Bagi Peneliti
Sebagai bahan perbandingan dan sumber informasi bagi peneliti selanjutnya.Kunjungi : Download KTI Kebidanan dan Keperawatan No 70
0 comments:
Posting Komentar