BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Keluarga sebagai wahana utama dan pertama terjadinya sosialisasi pada anak. Pertama kali anak akan berinteraksi dengan ibunya (dan anggota keluarga lain), kedua pengalaman dini belajar anak (terutama sikap sosial) awal mula diperoleh didalam rumah, dan ketiga keluarga sesuai peran dan fungsinya diidentikkan sebagai tempat pengasuh yang didalamnya mencakup proses sosialisasi yang sekaligus bertanggung jawab untuk menumbuh kembangkan anggota keluarganya dengan tidak boleh mengabaikan faktor nilai, norma dan juga tingkah laku yang diharapkan baik dalam lingkungan yang lebih luas (Istiqomah, 2010).
Hal yang menyebalkan sekaligus menggemaskan buat orangtua ketika anaknya buang air kecil atau buang air besar dilantai yang sudah bersih (Henry, 2008).
Toilet Training merupakan cara untuk melatih anak agar bisa mengontrol buang air kecil (BAK) dan buang air besar (BAB). Dengan Toilet Training diharapkan dapat melatih anak untuk mampu buang air kecil dan buang air besar di tempat yang telah ditentukan. Selain itu, Toilet Training juga mengajarkan anak untuk dapat membersihkan kotorannya sendiri dan memakai kembali celananya (Asti, 2008).
Mengajarkan Toilet Training pada anak bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Dalam mengajarkan Toilet Training dibutuhkan metode atau cara yang tepat sehingga mudah dimengerti oleh anak. Penggunaan metode yang tepat akan mempengaruhi keberhasilan orangtua dalam mengajarkan konsep Toilet Training pada anak (Sholihah, 2009).
Sebagian besar anak usia 5 tahun masih suka buang air kecil (BAK) atau buang air besar (BAB) di sembarangan tempat yakni mencapai 15-20%, anak usia 10 tahun 7% (Marta, 2009).
Berdasarkan hasil survei pada tanggal 17 April-06 Mei 2010 dari 15 orang ibu yang mempunyai balita terdapat 10 orang ibu yang kurang mengetahui tentang Toilet Training.
Pengetahuan tentang Toilet Training sangat penting untuk dimiliki oleh seorang ibu. Hal ini akan berpengaruh pada penerapan Toilet Training pada anak. Ibu yang mempunyai tingkat pengetahuan yang baik berarti mempunyai pemahaman yang baik tentang manfaat dan dampak dari Toilet Training, sehingga ibu akan mempunyai sikap yang positif terhadap konsep Toilet Training (Marta, 2009).
Dari latar belakang di atas maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Toilet Training Pada Balita Di Dusun XV Semar Desa Saentis Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2010Kunjungi : Download KTI Kebidanan dan Keperawatan No 86
0 comments:
Posting Komentar