BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perawatan pasca persalinan (masa nifas) merupakan perawatan selama enam minggu atau 40 hari. Pada masa ini, ibu akan mengalami banyak hal. Ia mengalami perubahan fisik dan alat-alat reproduksi yang kembali ke keadaan sebelum hamil, masa laktasi (menyusui), maupun perubahan psikologi (Huliana, 2003). Pada masa nifas terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan personal hygiene, salah satunya adalah perawatan payudara. Perawatan yang dilakukan terhadap payudara bertujuan untuk melancarkan sirkulasi darah dan mencegah tersumbatnya saluran susu sehingga memperlancar pengeluaran ASI. Pelaksanaan perawatan payudara hendaknya dimulai sedini mungkin, yaitu 1-2 hari bayi dilahirkan dan dilakukan dua kali sehari (Huliana, 2003). Sayangnya, tidak semua perempuan bisa memahami dan menghayati kodratnya, entah karena pengetahuan yang kurang memadai atau tidak adanya minat yang berhubungan erat dengan pikiran dan perasaan (Heri P, 1998), payudara tak selalu dilihat sebagai perangkat untuk menyusui anaknya (Poernomo dkk, 2004).
Pada berbagai penelitian tentang ibu menyusui di Indonesia tahun 2005, terdapat faktor penting tentang perawatan payudara, dimana terdapat 115 ibu telah melahirkan keberhasilan menyusui terdapat pada kelompok ibu yang tidak melakukan perawatan payudara adalah 26,9%, ini sangat rendah jika
dibandingkan dengan 98,1% keberhasilan menyusui pada kelompok ibu yang melakukan perawatan payudara (Suririnah, 2005).
Bagi ibu primipara menyusui merupakan hal yang baru walaupun bukan hal yang baru lagi bagi ibu multipara. Masih sering ditemuinya masalah seperti payudara bengkak, puting susu lecet atau nyeri atau luka, serta mastitis dan abses payudara. Dari masalah tersebut mungkin disebabkan dari posisi yang salah ketika menyusui, atau ibu tidak tahu bagaimana merawat payudara yang disertai dengan masalah pada payudara sehingga dapat berdampak kurang optimalnya pemberian ASI pada bayi, Karena itu untuk pencegahanya dapat dilakukan dengan perawatan dan menjaga kebersihan payudara (Poernomo dkk, 2004).
Berdasar studi pendahuluan ± 1 minggu pada ibu primipara dan multipara yang melahirkan di BPS Ny. Hari Pristiwaning Tyas Kecamatan Wates-Kabupaten Kediri sebanyak 4 orang pada periode 18-25 Desember 2007. Dari 4 orang terdiri dari 2 orang ibu primipara dan 2 orang ibu multipara, setelah dilakukan kunjungan ulang pada hari ke-7 dan setelah dilakukan pengkajian, dari 2 orang ibu primipara mengatakan sudah melakukan perawatan payudara setelah persalinan dan 2 orang ibu multipara mengatakan tidak melakukan perawatan payudara, serta satu diantara ibu multipara tersebut ditandai dengan masalah bendungan ASI pada payudaranya sehingga kurang optimal dalam memberikan ASI pada bayinya. Oleh karena itu peneliti tertarik melakukan penelitian mengenai “Perbedaan minat untuk melakukan perawatan payudara pada ibu nifas primipara dan multipara”.
Kunjungi : Download KTI Kebidanan dan Keperawatan No 144
0 comments:
Posting Komentar